Ayat Kunci
“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh” (Efesus 5:18)
Pertanyaan Renungan:
- Bagaimana sikap perilaku dan gaya hidup kita, sebelum dan sesudah mengalami kesuksesan?
- Kitab Amsal 17:9 mencatatkan, “Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih…” Bagaimana caranya kita menerapkan ayat ini di dalam kehidupan sehari-hari?
Berbagi Makanan Rohani
Setelah Nuh keluar dari bahtera, kehidupannya berjalan dengan tenang. Nuh mulai bertani—ia mulai membuat kebun anggur. Tidak hanya membudidayakan, Nuh pun mulai membuat minuman dari anggur yang dapat memabukkan. Penulis kitab Kejadian mencatatkan bahwa setelah Nuh mabuk oleh anggur, ia telanjang dalam kemahnya (Kej 20:20-21). Nuh, seorang yang benar dan tidak bercela, telah meninggalkan sebuah noda kecil dalam kehidupannya.
Dari kehidupan Nuh dan keluarganya setelah mereka keluar dari bahtera, ada beberapa pengajaran kehidupan yang dapat kita petik:
1Nuh menjadi mabuk. Sesungguhnya, menikmati hasil kerja keras merupakan anugrah yang diberikan Tuhan kepada manusia (Pkh 5:18-19). Namun, seseorang yang tidak dapat mengendalikan dirinya dan berpuas diri bahkan sampai mabuk di dalam kepuasannya serta berbangga hati dan menjadi sombong—itulah awal dari kejatuhan seseorang hingga akhirnya ia dipermalukan. Hanya dengan hati yang penuh rasa syukur dan takut akan Tuhan, seseorang dapat terus bertumbuh dan berbuah lebih banyak untuk dipersembahkan kepada Tuhan dan memuliakan nama Tuhan yang kudus.
2Kesalahan Ham. Kitab Kejadian mencatatkan bahwa Ham melihat keburukan ayahnya. Saat itu, Ham dapat memilih untuk menjaga kehormatan ayahnya dan bergegas untuk menutupi sang ayah. Tetapi Ham justru melakukan sebaliknya, ia mengumbar apa yang telah ia lihat kepada orang lain. Di sisi lain, ketika Sem dan Yafet mendengar apa yang telah terjadi, mereka segera mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua lalu berjalan mundur untuk menutupi Nuh. Dengan memalingkan wajah, mereka tidak dapat melihat ketelanjangan ayah mereka. Pada hari ini, saat kita melihat kekurangan orang lain ataupun kelemahan yang ada pada gereja, apakah kita justru semakin mengumbarnya kesana dan kemari? Atau sebaliknya, kita berusaha keras dan segera memikirkan cara untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan tersebut serta membimbingnya ke arah yang tepat agar rasa malu dapat segera dihapuskan? Ada kalanya kita dapat melakukan kesalahan serupa seperti yang telah dilakukan oleh Ham. Oleh karena itu, kita memohon agar kiranya Tuhan menambahkan kekuatan supaya kita dapat menaklukkan hati dan mengekang mulut kita. Marilah kita meminta bimbingan Tuhan agar kita dapat melakukan lebih banyak pekerjaan untuk mengisi celah kekurangan yang ada sehingga orang lain dapat terbangun dan gereja dapat lebih memancarkan kemuliaan Tuhan.
3Kutukan bagi Kanaan. Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang telah dilakukan Ham olehnya, Nuh berkata, “Terkutuklah Kanaan…” Penulis Kitab Kejadian dalam pasal yang ke-10 mencatatkan bahwa Kanaan adalah keturunan dari Ham. Apa maksud dari perkataan kutukan Nuh? Ada kemungkinan bahwa Kanaan, anak Ham, juga turut serta melakukan apa yang telah dilakukan oleh Ham. Namun, dalam konteks gambaran yang lebih luas dalam kitab Kejadian pasal 10, perkataan kutukan Nuh adalah sebuah nubuatan terhadap keturunan Ham. Firman Tuhan menekankan bagaimana bangsa Kanaan dengan segala kedurjanan mereka menyembah berhala dan terus melakukan kejahatan di mata Tuhan. Firman Tuhan pun berkali-kali memperingatkan bangsa Israel untuk tidak mengikuti perbuatan-perbuatan orang Kanaan yang dapat menjadi jerat bagi iman kepercayaan. Kanaan terkutuk, di satu sisi, oleh karena kedurjanan yang mereka lakukan; tetapi di lain sisi, oleh karena mereka telah mendengar tentang kebesaran Tuhan atas Israel namun mereka tetap menolak-Nya. Kiranya kutukan Nuh terhadap Kanaan dapat menjadi peringatan tersendiri bagi kita untuk mengevaluasi sikap perilaku serta perkembangan iman kerohanian kita di hadapan-Nya.
Gambar diunduh tanggal 16-September-2021 dari situs [https://www.i.bible/behind-the-scenes/noahs-vineyard/]