“Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia” (Yohanes 6:33)

Sebagai manusia, kita membutuhkan makanan untuk mendapatkan energi demi melakukan aktivitas kita sehari-hari. Di Indonesia, pada umumnya kita makan nasi sebagai makanan pokok kita. Tetapi bagi umat Yahudi pada zaman dahulu, mereka makan roti. Karena itu dalam bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan mengenai roti.

Setelah peristiwa lima roti dan dua ikan, banyak orang datang mencari Tuhan. Setelah Tuhan Yesus mengingatkan agar mereka bekerja untuk makanan yang bisa bertahan sampai hidup kekal, orang banyak bertanya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Maka Tuhan Yesus pun menjawab, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

Untuk bisa bertahan hidup, tentunya sebagai manusia kita perlu makan, pakaian, dan juga tempat tinggal. Sama seperti orang banyak yang mencari Yesus tetapi tetap memfokuskan dirinya pada mencari roti jasmani, kita pun sebagai orang percaya di saat mencari Yesus dan beribadah kepada-Nya, tanpa sadar kita pun turut melakukan apa yang dilakukan oleh orang banyak pada zaman Yesus–yaitu: kita tetap memfokuskan hidup kita semata-mata pada kebutuhan jasmani.

Setiap hari kita sibuk mencari nafkah untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga kita. Kita juga sibuk untuk menyekolahkan anak-anak kita, dan juga memberi mereka les ini dan itu, agar bisa sukses di kemudian hari. Belum lagi waktu untuk memanjakan diri sendiri dan membawa keluarga berwisata. Terlalu banyak waktu yang kita gunakan untuk mencari roti jasmani, sehingga akhirnya kita lupa untuk mencari roti bagi rohani kita.

Karena itu, seperti Tuhan Yesus menasihatkan kepada orang-orang yang mencari Dia untuk percaya kepada-Nya, kita pun mau mengarahkan pandangan kita kepada-Nya di dalam kita menjalani hidup ini. Tuhan Yesus pernah memberikan sebuah pengajaran berharga, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Sesungguhnya kalau kita mau mengutamakan Dia di dalam hidup ini, Tuhan pun pasti akan memberkati dan memenuhi kebutuhan hidup kita.

Ingatlah bahwa kita hidup bukan hanya di dunia ini saja. Ada kehidupan kekal yang menanti kita. Biarlah kita mau mencari Dia, datang kepada-Nya, percaya, dan selalu bersandar kepada-Nya di dalam menjalani hidup ini. Haleluya!