SAUH BAGI JIWA
Perbuatan Baik
“Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Titus 3:5)
“Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Titus 3:5)
Saat kita berkebaktian di Gereja Yesus Sejati, biasanya kita akan membacakan sepuluh dasar kepercayaan terlebih dahulu. Kita mungkin sudah sangat sering membacakannya, bahkan mungkin beberapa dari kita telah menghafalkannya. Salah satu dasar kepercayaan tersebut berbunyi: “Percaya bahwa manusia diselamatkan adalah karena kasih karunia dan juga oleh iman, manusia harus mengejar kesucian dengan bersandarkan Roh Kudus, mengamalkan pengajaran Alkitab, mengasihi Allah dan sesama manusia.” Seirama dengan dasar kepercayaan ini, ayat emas pada hari ini juga membicarakan tentang keselamatan. Ayat tersebut menyatakan bahwa Tuhan menyelamatkan kita bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat Tuhan atau kasih karunia-Nya.
Jika begitu, apakah ini berarti kita tidak perlu berbuat baik lagi? Untuk apa kita berbuat baik?
Perbuatan baik memang tidak dapat menjadi dasar keselamatan. Kita diselamatkan oleh Tuhan karena kasih karunia-Nya dan melalui iman. Kasih karunia Allah inilah yang sepatutnya mendorong kita untuk melakukan perbuatan baik demi kemuliaan Allah. Apabila kita sungguh-sungguh adalah orang-orang yang beriman kepada Tuhan, maka iman kita secara alami akan ditunjukkan melalui perbuatan baik kita. Di samping itu, perlu diingat bahwa iman dapat memengaruhi keselamatan kita.
Walaupun kita telah dibaptis, jika perbuatan kita tidak menunjukkan identitas sebagai anak Tuhan—atau dengan kata lain malah berbuat jahat–maka sesungguhnya kita tidak mengimani firman yang telah kita terima. Apabila kita percaya dengan firman yang kita dapatkan, tentunya kita akan termotivasi untuk melakukannya dan takut untuk melanggarnya. Dengan demikian, kita akan berusaha untuk berbuat baik, sebab ajaran dalam firman Tuhan justru menekankan kita sebagai umat manusia untuk berbuat baik.
Kita dapat berbuat baik dengan cara membantu orang lain yang memerlukan bantuan atau pertolongan. Dengan membagikan firman Tuhan kepada sesama pun menunjukkan kepedulian kita kepada mereka, yaitu agar orang lain bisa terselamatkan—ini pun termasuk perbuatan baik. Saling mengasihi, mengampuni kesalahan orang lain, dan tidak mendendam adalah contoh-contoh lainnya dalam berbuat baik.
Oleh perbuatan baik kita, tidak hanya kita menunjukkan iman yang kita miliki, melainkan juga dapat membuat orang-orang yang tidak percaya memuliakan Allah (Mat 5:14-16). Perbuatan baik menunjukkan kita sebagai orang Kristen dan selain itu juga dapat membawa orang lain untuk percaya kepada Allah (Yoh 13:34-35).
Maka, meskipun kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan, kita tetap harus berbuat baik untuk menyatakan iman kita kepada Tuhan. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.