Kedamaian Dalam Kebutaan
Sering kali kita menunggu sampai Tuhan menghukum kita secara fisik agar kita berbalik dari tingkah laku kita yang tidak baik. Atau bahkan lebih parahnya lagi, kita tidak berbalik sama sekali tapi malah mengeluh kepada Tuhan.
Sering kali kita menunggu sampai Tuhan menghukum kita secara fisik agar kita berbalik dari tingkah laku kita yang tidak baik. Atau bahkan lebih parahnya lagi, kita tidak berbalik sama sekali tapi malah mengeluh kepada Tuhan.
Bayangkan seseorang membangun rumah di atas tanah berpasir. Saat hujan dan angin datang, rumah itu pasti akan cepat rusak, bahkan bisa roboh dan hancur. Tapi rumah yang dibangun di atas batu yang kuat akan tetap kokoh meskipun diterpa badai.
‘Jauh’ dan ‘dekat’ adalah dua kata yang menjelaskan perihal jarak. Seseorang yang jauh dari kita memerlukan waktu yang lebih banyak untuk datang kepada kita dibandingkan seseorang yang sudah berada dekat dengan kita.
Ketika kita telah berhasil mencapai sebuah tujuan, kita akan merasa bangga dan bersukacita. Namun, apakah semuanya itu benar hanya karena jerih payah kita seorang diri? Tentu bukan. Dalam setiap pencapaian yang kita peroleh, pasti tidak lepas dari dukungan orang di sekitar kita dan terlebih lagi ada peranan Tuhan yang menjadi penentu setiap langkah kita.
Seperti yang telah kita ketahui, doa adalah sebuah sarana komunikasi antara kita dengan Tuhan. Kita sering sekali didorong untuk membangun suatu kebiasaan berdoa yang baik, misalnya dengan berdoa sebelum melakukan aktivitas dan berdoa di malam hari. Biasanya, di dalam doa, kita akan memanjatkan ucapan syukur, pujian yang memuliakan Tuhan, dan juga permohonan. Permohonan tersebut juga dapat dinaikkan untuk kebutuhan kita sendiri maupun untuk kepentingan orang lain. Namun, sudahkah kita mendoakan orang lain?
Menerima penggenapan akan sebuah janji adalah hal yang memerlukan kesabaran dan usaha untuk memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Janji yang didasari oleh kasih akan memberikan kita pengharapan yang menguatkan kita sampai akhirnya kita menerima penggenapan janji tersebut.
Pernikahan adalah salah satu hal yang sangat dihargai dan dianggap sakral dalam banyak budaya dan agama, termasuk dalam ajaran Kristen. Sering kali orang beranggapan bahwa orang harus segera menikah karena pernikahan dianggap sebagai tanda kedewasaan, kebahagiaan, dan pemenuhan hidup. Tekanan ini dapat datang dari keluarga, masyarakat, bahkan lingkungan gereja, sehingga banyak yang merasa bahwa menikah adalah suatu keharusan atau tolok ukur kesuksesan hidup. Namun, perspektif ini dapat mengaburkan pandangan tentang tujuan hidup yang lebih besar dalam iman Kristen, yaitu untuk bertumbuh dan melayani Tuhan.
Hati adalah sesuatu yang rumit. Hati mampu menjadi sumber kekuatan yang luar biasa, tapi juga bisa menuntun kita ke arah yang salah dan mematikan. Segala sesuatu dapat ‘terasa’ benar tapi juga sepenuhnya salah. Hati kita dapat berbohong. Emosi tampaknya dapat ‘menyinari’ keadaan kita dari berbagai sudut dan dapat memberi tahu kita apa yang ingin kita dengar, alih-alih kebenaran.
Anak-anak cenderung mempunyai suatu cita-cita, yaitu mereka mau mempunyai profesi apa ketika mereka sudah besar. Beberapa anak mungkin mengatakan ingin menjadi dokter, guru, pilot, polisi, atau bahkan menjadi seorang influencer dan gamer. Semua profesi ini pasti mempunyai tantangan tersendiri. Misalnya, jika seseorang ingin menjadi dokter, maka dia harus siap untuk menempuh pendidikan yang panjang dan sering begadang. Atau jika seseorang ingin menjadi influencer, maka ia harus siap untuk menghadapi komentar-komentar dari netizen.
Bosan adalah suatu perasaan jenuh, lelah, atau kehilangan semangat karena telah melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Dalam KBBI sendiri, kata ini diterjemahkan sebagai: sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak. Perasaan ini dapat timbul karena suatu proses atau perilaku dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa ada hasil atau tujuan yang diharapkan. Maka, seseorang yang merasa bosan terhadap sesuatu akan timbul rasa enggan atau tidak tertarik lagi untuk melakukan hal tersebut.