Pemeliharaan Allah Atas Umat-Nya
Firaun bermimpi dan dengan hikmat dari Allah, Yusuf mengartikan mimpi tersebut. Bahwa akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir dan kemudian juga akan timbul tujuh tahun kelaparan yang sangat hebat.
Firaun bermimpi dan dengan hikmat dari Allah, Yusuf mengartikan mimpi tersebut. Bahwa akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir dan kemudian juga akan timbul tujuh tahun kelaparan yang sangat hebat.
Hidup manusia di dunia ini dibatasi oleh umur, yaitu suatu rentang waktu yang diawali dengan hari kelahiran dan diakhiri dengan hari kematian. Dalam dunia modern saat ini, manusia terus berupaya dengan bantuan teknologi untuk mencegah penuaan, sehingga pada akhirnya manusia berharap dapat memperpanjang umurnya. Namun pada kenyataannya, umur dan hidup manusia ada di tangan Tuhan.
“Banyak anak, banyak rezeki” adalah pepatah yang menyatakan bahwa semakin banyak anak yang dimiliki, semakin banyak pula rezeki yang akan didapatkan. Pepatah ini berkembang di dalam masyarakat dan diyakini oleh para orang tua zaman dahulu–atau mungkin juga sampai sekarang. Umumnya pada zaman itu, pekerjaan utama mereka adalah bertani atau beternak, sehingga anak-anak mereka dapat membantu dan meringankan pekerjaan mereka.
Ketika pertama kali mendengar dari anak-anaknya bahwa Yusuf masih hidup dan tinggal di Mesir, Yakub tidak percaya. Sudah sekian lama tidak ada kabar tentang Yusuf. Jadi Yakub yakin bahwa Yusuf pasti telah tiada. Tapi setelah mendengar pesan Yusuf dan melihat kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangatnya. Maka, dia ingin bertemu Yusuf sebelum dia mati.
Film superhero adalah salah satu genre film yang digemari oleh banyak orang, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa. Pada umumnya, film ini menunjukkan seorang pahlawan yang membela kebenaran dan berani menghukum orang-orang jahat dalam film. Karakter jahat biasanya akan selalu berhasil dikalahkan oleh si pahlawan dan penonton pun merasa puas dengan akhir film seperti ini.
Pernahkah Anda melihat penampakan 30.000 orang berkumpul di suatu tempat? Untuk mengetahui seperti apa penampakannya, Anda bisa melihat perkumpulan orang yang berada di sebuah stadion olahraga atau arena konser musik besar. Sekarang bandingkan dengan 300 orang. Jumlah 300 orang ini bisa kita bayangkan sebagai perkumpulan orang di sebuah ruang serbaguna atau bioskop kecil. Meskipun masih terdengar banyak, 300 orang tidak seberapa jika dibandingkan dengan 30.000 orang.
Pada suatu kali, terjadilah bencana banjir di suatu kota. Ada seseorang yang menghindari banjir dengan naik ke atas genteng rumah. Namun, ia jadi terjebak di sana, dan ia menunggu Tuhan untuk menyelamatkannya. Setelah cukup lama menunggu, datanglah petugas SAR yang hendak menolongnya. Namun ia menolak bantuan itu dengan mengatakan, “Aku menunggu pertolongan dari Tuhan.” Ilustrasi ini menggambarkan betapa beragamnya cara penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Tapi terkadang kita tidak menyadari atau bahkan mengabaikan penyertaan dan pertolongan Tuhan tersebut.
Memaafkan atau mengampuni orang lain adalah salah satu pengajaran yang sering kita temukan dalam Alkitab serta kita dengarkan dalam khotbah-khotbah. Hal ini memang begitu penting, karena apabila kita tidak mengampuni orang, Bapa di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan kita (Mat 6:15).
Yusuf adalah seorang yang takut akan Allah. Itulah sebabnya Allah menyertainya dan memberikannya hikmat yang luar biasa, sehingga dia dapat mengartikan mimpi. Dengan hikmat yang daripada-Nya, keadaan Yusuf pun dipulihkan, bahkan dia dapat menjadi seorang penguasa di Mesir. Dan sekarang, setelah bertemu dengan saudara-saudaranya, Yusuf juga menggunakan hikmatnya agar dapat membawa mereka tinggal di Mesir. Tentu alasannya yang terutama adalah karena dia ingin bertemu dengan ayahnya dan adiknya, sebab telah begitu lama dia merindukan mereka.
Kisah Yusuf adalah sebuah kisah kebencian, kejahatan, dan pengkhianatan yang dilakukan saudara-saudaranya kepadanya–sebuah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dari sisi mana pun. Perbuatan mereka mendatangkan kesulitan bagi diri mereka sendiri, mendatangkan kesedihan bagi ayah mereka, dan tentunya juga mendatangkan penderitaan bagi Yusuf. Karena perbuatan mereka, Yusuf harus menjalani kehidupan yang penuh kesulitan dan penderitaan. Dia dijual sebagai budak, bekerja di rumah Potifar, difitnah sehingga masuk ke dalam penjara, sampai dilupakan oleh juru minuman.