Bagaimana Memperkuat Persekutuan Kampus Anda
Download |
PDF File |
Edisi Lainnya |
BAGAIMANA MEMPERKUAT PERSEKUTUAN KAMPUS
Saya tidak menganggap diri saya sebagai pakar dalam hal persekutuan kampus, tetapi topik ini melekat dalam hati saya. Persekutuan kampus adalah bagian paling berarti dalam tahun-tahun pendidikan kuliah saya, karena saya terlibat aktif dalam persekutuan kampus sehingga persekutuan itu menjadi bagian utama yang membentuk diri saya.
Puji syukur pada Tuhan, ketika saya menjadi koordinator persekutuan, dua teman dekat saya di gereja juga menjadi koordinator persekutuan di universitas tempat mereka kuliah. Dengan senantiasa saling bertukar pikiran dalam hal acara dan menceritakan tantangan-tantangan yang dihadapi, kami dapat membangun ikatan yang sangat penting dalam persekutuan kampus.
Berikut ini adalah beberapa tips dari kami.
MULAILAH DENGAN DOA
Doa adalah bagian terpenting dalam persekutuan kampus mana pun. Saya sangat merasakan hal ini karena di tahun pertama persekutuan kampus kami, koordinatornya adalah alumnus yang tidak dapat terlalu sering hadir karena tempat pekerjaannya yang jauh dari kampus. Walaupun demikian, saya merasa persekutuan kampus itu sangat hidup dan penuh dengan kasih, karena saya tahu dia sering mendoakan persekutuan ini.
Bahkan dalam persekutuan yang subur pun, tekun berdoa bersama-sama sangatlah dibutuhkan untuk memelihara persekutuan itu. Saya dapat menyaksikan perubahan dan dapat merasakan penyertaan Tuhan ketika kami senantiasa berdoa malam, selain pada pertemuan Pemahaman Alkitab mingguan.
Kumpulkanlah beberapa anggota bersama-sama untuk mendoakan kesatuan dan pertumbuhan persekutuan. Doa-doa ini dapat dilakukan di kampus maupun di rumah pribadi anggota. Tuhan berjanji, bahwa “di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Mat. 18:20) Janganlah berkecil hati apabila kelompok doa kita kecil – yang penting di sini adalah ketekunan.
“SAYA MERASA TIDAK ADA KESATUAN DALAM PERSEKUTUAN KAMPUS KAMI”
Persekutuan kampus tidak terbentuk karena persamaan kepribadian atau kepentingan. Kita menjadi satu karena dipersatukan secara rohani oleh darah-Nya, yang merupakan ikatan yang berbeda dibandingkan kelompok-kelompok yang bersifat duniawi. Kurangnya kesatuan adalah hal yang lumrah ketika anggota persekutuan kampus belum saling mengenal, atau saat persekutuan sudah bertumbuh terlalu besar dan tidak lagi dekat secara pribadi. Namun, ada banyak cara untuk membangun ikatan di antara anggota.
Anggota yang lebih tua harus memperhatikan anggota yang lebih muda – misalnya, memperkenalkan mahasiswa tahun pertama pada tempat-tempat belajar kesukaan Anda, atau layanan-layanan kampus yang berguna.
Manfaatkanlah keuntungan dengan adanya saudara-saudari seiman yang berkuliah di kampus yang sama. Dukunglah dalam kegiatan-kegiatan kampus mereka, seperti menghadiri penampilan atau pertandingan mereka. Rencanakanlah kegiatan outing persekutuan kampus ke museum di sekitar kampus, atau hiking untuk menikmati ciptaan-ciptaan Allah.
Ingatlah bahwa persekutuan harus berada di dalam terang (Ef. 5:8-13). Meluangkan waktu bersama saudara-saudari seiman bukan berarti secara otomatis akan membangun mereka. Sadarilah apakah cara Anda menggunakan waktu bersama-sama sungguh memuliakan Allah, dan berusahalah untuk bergaul dengan semua anggota dan tidak membentuk kelompok sendiri-sendiri.
“PERSEKUTUAN KAMPUS MEMBOSANKAN”
Persekutuan kampus harus didasarkan pada mempelajari firman Allah. Pemahaman Alkitab harus menjadi inti pertemuan persekutuan kampus dan menjadi bagian yang menarik, tetapi bukan berarti persekutuan harus melulu diisi dengan Pemahaman Alkitab.
Dalam persekutuan kampus, kami melihat bahwa meragamkan format adalah hal yang penting. Pada waktu PA, Anda dapat melibatkan anggota dengan membentuk kelompok-kelompok diskusi yang lebih kecil, saling berbagi sebelum dan sesudah PA, memberikan kesempatan bagi anggota untuk menceritakan tanggapan mereka pada ayat Alkitab, atau mengambil kesimpulan pada bagian-bagian utama.
Campurkanlah beberapa topik khusus yang relevan dengan kehidupan anggota. Topik yang dibahas misalnya “bagaimana memilih karir”. Ajaklah alumnus persekutuan untuk berbicara, atau undanglah saudara-saudari seiman dari gereja cabang terdekat. Adakanlah sesi pujian dan belajar lagu baru.
Pastikan agar penerapan kehidupan selalu ada dalam setiap PA. Kalau kelompok persekutuannya cukup kecil, setiap anggota dapat bergantian menjawab pertanyaan. Anda akan melihat bahwa hal ini membantu Anda untuk saling mengenal dengan lebih baik.
“KESATUAN KAMI CUKUP BAIK, TETAPI ROHANI KAMI TIDAK TERHUBUNG”
Kita ingin memperhatikan dan memahami setiap anggota seperti satu tubuh.
Mempelajari kebutuhan satu sama lain sangatlah penting untuk memahami bagaimana saling menolong secara rohani.
Kadang-kadang, anggota mungkin ingin membangun pertemanan rohani tetapi tidak terbiasa berbicara tentang Tuhan atau pekerjaan-Nya dalam hidup mereka. Bantulah anggota untuk terbiasa akan hal ini dengan mengajak mereka untuk menceritakan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan Tuhan di minggu lalu sebelum memulai PA.
Cobalah membagi persekutuan menjadi kelompok-kelompok doa, dan rotasikan anggota-anggota kelompoknya sesering diperlukan. Pastikan agar fokusnya pada pertemanan rohani. Setelah KKR atau sejenisnya, ajaklah anggota untuk menceritakan kesan mereka dan tanyakan apa yang mereka pelajari. Dengan mempraktekannya, hal ini akan menjadi semakin mudah.
Tampilkanlah jadwal PA terkini dan bagikan foto-foto acara di website persekutuan kampus. Kalau mengelola website terlalu sulit, menggunakan blog atau sejenisnya juga dapat dilakukan.
Tunjuklah seorang anggota untuk bertugas mengumpulkan dan mengirimkan permohonan doa mingguan. Setiap orang akan merasa lebih dipersatukan karena mereka saling memperhatikan dalam doa – Anda tahu orang lain melakukan hal yang sama bagi Anda!
“KAMI KESULITAN MENAMPILKAN PERSEKUTUAN KAMI DI KAMPUS”
Pada pameran UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), pesanlah tempat di kampus dan persiapkan poster dengan foto-foto kegiatan yang lalu dan flyer persekutuan atau kegiatan gereja. Anda dapat menyediakan souvenir yang dibagikan gratis, misalnya pulpen yang memuat website persekutuan. Souvenir yang tersisa dapat dibagikan di antara anggota persekutuan atau kepada teman-teman kuliah.
Banyak kampus mengizinkan UKM untuk membagikan flyer di sekitar kampus, dan menempatkan iklan di surat kabar kampus atau kalender online. Beberapa kampus bahkan menawarkan website bagi UKM-UKM yang terdaftar. Pastikan agar informasi pertemuan persekutuan senantiasa up-to-date dan ada anggota yang ditugaskan sebagai contact person untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Ajukanlah persekutuan kampus sebagai kelompok untuk membantu dalam pelayanan masyarakat di sekolah atau di wilayah setempat, seperti bantuan kesehatan atau dapur umum. Adakan penampilan musik bagi orang-orang tua atau mengunjungi rumah sakit. Kalau Anda punya dana untuk membuat kaus persekutuan, ini adalah waktu yang tepat untuk memakainya. Selain merupakan kegiatan yang padat bagi anggota persekutuan, ini juga merupakan cara yang baik untuk bersinar bagi Kristus dan memungkinkan UKM-UKM lain mengenal gereja kita.
Terakhir, jangan menyerah! Seperti Paulus, mari kita “mengejarnya, kalau-kalau [kita] dapat juga menangkapnya, karena [kita]pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.” (Flp. 3:12b)
“PERSEKUTUAN KAMPUS KAMI TIDAK PUNYA ARAH ATAU TUJUAN”
Persekutuan kampus membutuhkan banyak usaha untuk tetap seimbang karena kebutuhannya seringkali berubah. Salah satu cara yang baik adalah mengadakan evaluasi setiap beberapa bulan untuk memperjelas maksud dan tujuan persekutuan.
Bilamana mungkin, cobalah menjadwalkan evaluasi di permulaan atau di akhir semester. Evaluasi dapat diadakan secara non-formal dan menyenangkan disertai acara ramah tamah atau kudapan ringan. Di permulaan evaluasi, mintalah semua anggota untuk membagikan tujuan pribadi dan tujuan kelompok. Mintalah mereka untuk mengatakan kesan mereka secara spesifik bagaimana tujuan persekutuan dapat dicapai bersama-sama.
Rencanakanlah kegiatan yang mengarah pada tujuan-tujuan ini. Evaluasi tujuan-tujuan ini secara berkala untuk mengingatkan anggota dan memeriksa kemajuannya. Ajaklah anggota untuk mengisi evaluasi secara anonim untuk mengetahui apakah persekutuan berjalan menuju tujuan ini, dan ajaklah mereka untuk memberikan masukan.
Dengan anggota silih berganti setiap pergantian tahun kuliah, perhatikanlah tingkat pengetahuan rohani anggota-anggota persekutuan. Memilih buku dan terbitan gereja yang memuat pertanyaan-pertanyaan diskusi dapat membantu persekutuan yang anggotanya tidak punya banyak pengalaman dalam PA.
Persekutuan kampus adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk belajar rendah hati dan membalas kasih Yesus dan mengikuti langkah-Nya. Kalau kita benar-benar peduli pada pertumbuhan persekutuan kampus, marilah kita menunjukkannya dalam doa.
Allah tidak memanggil kita untuk “menyelamatkan” persekutuan kampus. Ia hanya memanggil kita untuk melayani seperti diri-Nya. Saya mempelajari hal ini lewat jalan yang sulit saat saya membuat banyak rencana untuk dilakukan, tetapi menjadi putus asa ketika yang lain tampaknya tidak setuju atau tingkat kehadiran menjadi rendah. “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.” (Zak. 4:6)
Apabila persekutuan berhasil, hal itu bukan karena kemampuan kita. Begitu juga ketika ada banyak hal yang perlu diperbaiki, penyertaan Tuhan-lah yang dapat membalikkan keadaan.