Gereja Yesus Sejati
Warta Sejati Edisi 110: Menemukan Gereja Sejati – Daftar Isi
Download |
PDF File |
Edisi Lainnya |
Berdasarkan khotbah Tay Eng Guan – Singapura
IDENTITAS UTAMA
Kita semua memiliki identitas yang berbeda. Suku, kebangsaan, dan pekerjaan kita menentukan identitas kita. Namun apakah identitas kita yang sesungguhnya? Siapakah diri kita sebenarnya?
Menurut Alkitab, identitas utama kita seharusnya adalah anak Tuhan dan pengikut Kristus, yaitu seorang Kristen di dalam tubuh Kristus, yakni Gereja Yesus Sejati. Mengapa identitas utama kita ini penting? Karena hal ini akan mempengaruhi perilaku dan juga cara pandang kita.
Entah kita ini dokter, pengacara, siswa, ataupun insinyur, identitas kita yang terutama seharusnya adalah anak Tuhan. Dan cara kita memandang dunia seharusnya adalah cara pandang sebagai anak Tuhan. Tentunya kita juga dapat memiliki identitas lainnya, sepanjang tidak bertentangan dengan iman kita. Namun demikian, kita tetap harus mengutamakan identitas utama kita.
KEANGGOTAAN UTAMA
Jika kita adalah anak Tuhan dan pengikut Yesus Kristus, maka kita pun harus mengenali tubuh Kristus. Tubuh Kristus adalah gereja Tuhan. Jadi, keanggotaan utama kita adalah sebagai anggota jemaat gereja. Dengan demikian jika pada waktu yang bersamaan ada pertemuan alumni sekolah, seminar, pertemuan sosial, dan kebaktian di gereja, maka kita pun dapat mengetahui mana yang seharusnya kita utamakan. Karena itu sangatlah penting untuk memahami organisasi mana yang kita berikan kesetiaan utama kita.
Marilah kita melihat gereja dari dua sudut pandang: dogma dan sejarah.
DOGMA GEREJA
Satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. (Ef. 4:4-6)
Ayat ini berbicara tentang banyak “satu”. Kita percaya pada satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan satu tubuh. Apakah yang dimaksud dengan satu tubuh?
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. (Ef. 1:22-23)
Hanya ada satu tubuh. Dengan demikian Tuhan hanya memiliki satu gereja. Ini adalah pengajaran Alkitab. Kita tidak dapat menyangkal bahwa berdasarkan Firman Tuhan, di mata Tuhan hanya ada satu gereja. Lalu, bagaimanakah kita mengenal satu gereja ini?
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Ef. 2:19-22)
Satu gereja Tuhan ditentukan oleh kebenaran yang diajarkannya. Secara dogma, gereja harus dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dan Yesus Kristus sendiri sebagai batu penjurunya.
Kenyataannya, dari sudut pandang dogma pada hari ini memang ada begitu banyak denominasi gereja di dalam dunia ini. Marilah kita menengok sejarah untuk melihat bagaimana bisa terjadi denominasi gereja sebanyak itu.
SEJARAH SINGKAT GEREJA KRISTEN
Menurut sejarah, pada awalnya hanya ada satu gereja.
Dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kis. 11:25b-26)
Gereja yang satu ini dimulai dari murid-murid Yesus, dan setelah beberapa waktu mereka ini disebut Kristen. Gereja saat itu tidak punya nama. Tidak ada nama karena memang hanya ada satu gereja. Jika saat itu Anda adalah orang Kristen, berarti Anda seorang yang percaya kepada Yesus, dan menjadi jemaat dalam gereja yang hanya ada satu itu.
Setelah beberapa waktu, gereja-gereja mulai diberi nama menurut tempat di mana mereka berada.
“Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: …” (Why. 3:1;)
Contoh lainnya, gereja atau jemaat di Roma, di Antiokhia, di Yerusalem, dan sebagainya.
Lalu pengajaran sesat mulai bermunculan (Gal. 1:6-9). Setelah semua rasul dan juga generasi berikutnya seperti Timotius meninggal, pengajaran sesat semakin merajalela masuk ke dalam gereja.
Menurut sejarah, sejak tahun 400 Masehi tidak lagi ditemukan catatan mengenai berbicara dalam bahasa roh di dalam gereja-gereja Kristen.
Menurut Alkitab, dengan tidak ada bahasa roh berarti tidak ada pencurahan Roh Kudus yang memeteraikan orang percaya dalam Kerajaan Tuhan. Artinya, gereja saat itu tidak lagi disertai oleh Tuhan karena penyesatan yang terjadi.
Berabad-abad kemudian, pada tahun 1517, terjadi gerakan reformasi. Gereja-gereja mulai memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma, karena mereka tidak setuju dan “protes” terhadap pengajaran gereja Roma, sehingga disebut Gereja Protestan.
Muncullah gereja-gereja seperti Gereja Lutheran, Gereja Baptis, dan Gereja Metodis sebagai benih dari semua gereja yang ada pada hari ini. Namun, sampai saat itu pun, masih belum ada catatan mengenai berbahasa roh.
Lalu, pada sekitar tahun 1917, kita percaya Tuhan membangun kembali gereja-Nya yang sejati di China. Kita percaya bahwa Gereja Yesus Sejati merupakan kebangkitan kembali dari gereja para rasul. Jadi konsep kita dari sudut pandang sejarah adalah kekristenan dimulai dengan satu gereja, yang lama kelamaan menjadi semakin bobrok. Kemudian Tuhan memulihkan gereja mula-mula, yaitu Gereja Yesus Sejati.
NAMA SATU GEREJA
Dapat dikatakan Gereja Yesus Sejati adalah kebangkitan gereja para rasul. Kita tidak memiliki ajaran baru ataupun Alkitab baru. Kitab Suci yang kita gunakan adalah tulisan atau perkataan para rasul dan Tuhan Yesus. Tidak ada hal baru karena yang kita perlukan hanyalah kembali kepada asalnya.
Dan kita tidak mengatakan bahwa jemaat-jemaat awal di tahun 1917 adalah pendiri gereja. Kita hanya menyebut mereka pekerja awal atau pekerja tahap kedua dari gereja yang dipulihkan Tuhan. Kita tidak memiliki pemimpin besar yang namanya dipakai sebagai nama gereja. Untuk membedakannya dari banyak gereja lainnya, gereja menyandang nama Yesus.
Gereja juga harus mempertahankan kebenaran. Seperti Yesus, gereja harus menjadi pokok anggur yang benar:
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.” (Yoh. 15:1)
Yesus pun menggunakan kata “benar” atau “sejati” karena sangat penting. Kalau kita renungkan, apa yang istimewa dari gereja kita? Kalau kita hanya bisa mengatakan satu hal, hal apa yang akan kita katakan?
Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau yang mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yoh. 18:37)
Ketika ditanya, Yesus menjawab bahwa alasan Dia lahir ke dalam dunia ini adalah untuk memberi kesaksian tentang kebenaran. Ia datang ke dunia ini bukan sekedar mengasihi dunia ini, atau agar manusia dapat beriman, walaupun kita tahu ini benar adanya. Namun, jika hanya satu hal, Yesus berkata Ia datang demi kebenaran.
Jika kebenaran berada di atas segalanya, mengapa
Dunia berada di dalam kekacauan karena semua orang menginginkan kasih, tapi bukan kasih yang sejati. Contohnya cinta sesama jenis. Gerakan ini begitu kuatnya sampai-sampai sekarang ini dua orang lelaki yang ingin menikah dianggap sesuatu yang biasa. Bahkan di sekolah liberal, guru-guru dapat mengajari murid-muridnya bahwa cinta sesama jenis adalah hal yang alami di dunia ini. Sangatlah sulit untuk berdebat dengan dunia luar karena mereka tidak percaya akan Tuhan ataupun Alkitab.
Kata “sejati” (true) dalam Gereja Yesus Sejati bukan hanya berarti bahwa kita menekankan pada kebenaran (true), tetapi juga membantu kita memahami kerangka keselamatan Tuhan. Matius 7:14 mengatakan bahwa sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada keselamatan. Inilah kerangka yang membantu kita memahami bagaimana Tuhan bekerja. Berapa banyak orang yang masuk ke dalam bahtera Nuh dan diselamatkan? Delapan. Semua orang lainnya binasa. Menurut Anda, berapa banyak orang yang hidup pada zaman itu? Sangat sedikit— perhitungan yang sangat konservatif memperkirakan sekitar satu juta orang di seluruh dunia. Dari sekian banyak, hanya delapan yang selamat. Tahun 2020, jumlah manusia di dunia sudah hampir mencapai delapan milyar. Jika kita menghitung secara proporsional, Tuhan hanya akan menyelamatkan enam puluh empat ribu orang dari delapan milyar manusia di seluruh dunia, yang sungguh sangat sedikit. Tentu saja, perhitungan ini tidak dapat dipakai dan bukanlah angka yang sesungguhnya, tapi setidaknya ini memberi gambaran tentang maksud Yesus ketika Ia berkata “sedikit orang yang [akan] mendapati [pintu] itu.” Pintu itu sungguh sangatlah sempit. Sebagian orang berkata bahwa gereja kita tidak mungkin menjadi satu gereja sejati yang dimaksud Alkitab karena jumlahnya sangatlah sedikit. Akan tetapi, setelah melakukan perhitungan sederhana ini, ternyata mungkin saja jumlah orang yang diselamatkan begitu sedikitnya, dan karena itu kita tidak boleh meremehkan gereja “kecil”. Ini adalah kerangka kerja Tuhan.
PERKEMBANGAN GEREJA SEJATI
Bagaimana seharusnya gereja berkembang? Satu-satunya gereja sejati, gereja Tuhan, mengikuti Alkitab, dan ini sangatlah penting. Dalam mengembangkan gereja, janganlah kita keliru membuat orang berpaling, tetapi bukan kepada Tuhan.
Dalam
Gereja sejati harus melihat ke dalam Alkitab sebagai petunjuknya. Bukan berarti kita tidak bisa mengikuti zaman, tapi ada hal-hal mendasar yang harus kita perhatikan.
Sebagai contoh, apakah Alkitab pernah menyebutkan ide mengenai kelompok sel? Pikirkan baik-baik. Ide tentang kelompok sel adalah bagaimana membagi jemaat ke dalam kelompok-kelompok kecil dan menunjuk seorang pemimpin kelompok untuk memperhatikan mereka. Dengan demikian, satu sama lainnya dapat menjadi sangat akrab dalam kelompok sel ini. Sehingga, walaupun jemaat sangat banyak, setiap orang dapat terperhatikan dan gereja dapat menjadi kuat. Kedengarannya seperti ide yang sangat bagus, bukan?
Gereja Yesus Sejati juga memiliki kelompok yang mirip seperti kelompok sel, tetapi kita menyebutnya kelompok Pemahaman Alkitab. Apa bedanya kelompok pemahaman Alkitab dengan kelompok sel?
Fokus kelompok Pemahaman Alkitab adalah mempelajari Alkitab bersama-sama. Pemimpin dan anggota kelompok harus membuat keputusan-keputusan berdasarkan apa yang dipelajari dari Alkitab. Namun, berbeda dengan kelompok sel yang fokusnya adalah kasih dan kepedulian terhadap sesama. Mereka mengadakan makan bersama dan bersama-sama menjenguk yang sakit. Ketika kelompok-kelompok sel ini datang berkumpul ke gereja, mereka akan mendengarkan satu pembicara yang sangat berkharisma. Mereka hanya perlu memperhatikan kelompok mereka sendiri dan tidak perlu memusingkan hal-hal lainnya dalam gereja.
Menjadi gereja sejati, hal-hal yang mendasar, seperti kelompok pemahaman Alkitab, haruslah berdasarkan kebenaran. Dan karena itulah, kita tidak bertumbuh seperti gereja besar bertumbuh. Malah, kadang-kadang kita menghindarkan para pembicara terbaik kita terlalu banyak berkhotbah, karena orang akan datang untuk mendengarkan mereka, bukan karena Yesus. Inilah Gereja Yesus Sejati.
Selain itu, janganlah kita menyalahgunakan konsep “kasih” di dalam gereja. Jemaat yang lemah sering membenarkan tindakan mereka dengan berkata gereja tidak punya kasih. Namun, sesungguhnya akan lebih membantu diri mereka sendiri dan membangun jemaat apabila mereka memikirkan apa itu kasih yang sejati: yaitu ketika Anda merasa tidak ada kasih, Anda melakukan kasih. Bukan dengan mengkritik bahwa gereja tidak memiliki kasih, karena hal itu tidak akan membantu diri mereka ataupun membangun orang lain.
Banyak orang di dalam gereja kita yang diam-diam berbuat kasih kepada yang lemah. Kasih mereka didasarkan pada kebenaran. “Karena kebenaran yang saya cintai, saya akan berusaha menutup lubang yang saya lihat.”
Sebagai kesimpulan, sangatlah penting bagi jemaat untuk memahami akan Gereja Yesus Sejati. Yesus, sebagaimana Ia berada di tengah-tengah nama gereja, adalah pusat dari organisasi kita. Kebenaran adalah dasar dari iman dan tindakan kita.