Suara Sejati
Titik Balik
Sdr. Venus Hariono, Gereja cabang Sunter, Jakarta
Saya pernah meninggalkan Tuhan selama hampir satu tahun. Namun bersyukur kepada Tuhan, saya bisa kembali lagi kepada-Nya.
Setelah lulus SMA, saya sempat melanjutkan pendidikan kuliah, tetapi beberapa bulan kemudian saya berhenti. Setelah itu, saya menjadi pengangguran, dan yang saya lakukan setiap hari adalah bermain di warnet. Seringkali, setiap hari Sabtu dimana seharusnya saya ke gereja, saya lebih memilih pergi bermain ke warnet. Bangun pagi-pagi saya langsung pergi ke warnet, dan pulangnya selalu malam, bahkan saya juga sering menginap di sana. Saya bersyukur karena selama di warnet, saya tidak mengikuti kebiasaan teman-teman saya yang merokok. Namun walaupun saya tidak merokok, saya terus menghirup asap rokok setiap hari. Kita semua tahu bagaimana besarnya risiko orang yang menghirup asap rokok dibandingkan dengan orang yang merokok. Inilah yang setiap hari saya lakukan selama satu tahun setelah saya lulus SMA.
Oleh karena kasih Tuhan, tanggal 20 Juli 2008 saya mendapatkan pekerjaan. Pelan-pelan akhirnya saya berhasil menghentikan kebiasaan bermain di warnet, dan saya jadi lebih menyukai bermain bola basket. Awal pertama kali bekerja, saya mulai kembali ke gereja. Namun kemudian saya menjadi malas kembali, padahal ibu saya seringkali mengingatkan saya untuk pergi ke gereja. Saya selalu mencari cara untuk kabur dan pergi bermain. Jadi saya ke gereja sekadar menyetor muka ke ibu saya. Selama di gereja yang saya pikirkan adalah ingin cepat-cepat pulang. Bermain basket, setiap hari Sabtu jam lima sore menjadi rutinitas saya. Walaupun selesai kebaktian saya selalu diajak untuk mengikuti PPS (Persekutuan Pemuda Sunter), saya selalu menolak, karena sehabis kebaktian saya pergi bermain basket.
Lalu, entah bagaimana caranya, Tuhan menyentuh hati saya untuk mulai mengikuti kegiatan PPS. Namun untuk mengikuti PPS tidaklah mudah, karena rutinitas olahraga basket jam 5 sore. Apalagi saya sudah begitu dekat dengan teman-teman sepermainan saya. Sempat terpikir untuk melepaskan bermain basket, tetapi saya tetap bersikukuh untuk bermain basket di hari Sabtu, karena saya sangat menyukai olahraga.
Seiring berjalannya waktu, keinginan saya untuk mengikuti PPS semakin besar. Setelah bergumul cukup lama, saya memberanikan diri untuk memutuskan berhenti bermain basket di hari Sabtu. Saya berkata kepada teman-teman saya, “hari ini adalah hari terakhir saya bermain, mulai Sabtu depan saya sudah tidak bisa datang lagi.” Saat itu saya merasa tidak enak dengan teman-teman saya, karena awalnya sayalah yang meminta mereka untuk bermain setiap hari Sabtu, sekarang saya tiba-tiba mengatakan sudah tidak bisa ikut main basket lagi. Namun puji Tuhan, teman-teman saya dapat menerima keputusan saya.
Akhirnya saya bisa datang mengikuti PPS, dan setelah itu saya mulai pelan-pelan rajin kebaktian Sabat dan PPS. Sekarang saya tidak lagi ke gereja karena takut dimarahi ibu saya, tetapi datang karena sepenuh hati ingin mendekatkan diri kepada Tuhan dan untuk melayani-Nya. Tidak hanya Sabtu, sekarang setiap Rabu dan Jumat malam, yang biasanya saya pergi berolahraga pun saya pergi ke gereja untuk semakin dekat dengan Tuhan. Hari Rabu saya mengikuti kegiatan GF Pemuda, sementara Jumat malam saya mengikuti kebaktian. Saya pun dapat melayani Tuhan untuk membalas kasih-Nya yang sangat besar dalam hidup saya.
Saya memperoleh pelajaran, bahwa sesungguhnya rumah Tuhan senantiasa terbuka lebar, tetapi seringkali kitalah yang tidak mau datang kepada-Nya, dengan berbagai macam alasan dan lebih mendahulukan kepentingan dan kesenangan pribadi kita. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tetapi kita-lah yang selalu berusaha meninggalkan-Nya. Saya mengajak saudara-saudari terkasih dalam Tuhan, luangkanlah sedikit waktu Anda untuk Tuhan, dan layanilah Dia. Karena kita semua adalah pelayan-pelayan Tuhan.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin