Suara Sejati
Rutinitas Atau Kebutuhan
“Sdri. Jenny, Gereja cabang Jakarta”
Saat pandemi tiba dan sejak diberlakukannya ibadah online di rumah masing-masing, saya merasa tidak nyaman. Sebab, sebelumnya saya memang sudah terbiasa mengikuti berbagai kegiatan ibadah maupun persekutuan di gereja.
Namun, seiring berjalannya waktu, saat tiba waktunya untuk mengikuti ibadah online, saya jadi merasa malas.
Kebaktian-kebaktian mingguan pun berlalu begitu saja, bagaikan rutinitas biasa. Saya sendiri merasa tidak bisa sungguh-sungguh fokus dalam ibadah-ibadah tersebut. Kegiatan membaca Alkitab pun hanya formalitas belaka, sekilas berlalu dan semakin membaca, semakin tidak mengerti rasanya. Demikian pula halnya dengan doa sehari-hari. Saya hanya sekedar melakukan doa rutinitas. Hati ini terasa hampa, kosong dan tidak ada kedamaian di dalamnya.
Meskipun kegiatan belajar sekolah dilakukan di rumah, saya tetap giat belajar. Tetapi hasil pelajaran yang saya dapati semakin lama malah semakin buruk. Nilai saya turun menjadi peringkat paling akhir, dibandingkan dengan nilai yang didapat oleh teman-teman saya.
Padahal saya berdoa setiap hari, meskipun tidak merasakan kedamaian dalam hati. Rasanya seperti mau melarikan diri dari Tuhan, sebab saya merasa bahwa Tuhan sudah tidak peduli lagi.
Namun, saya masih bersyukur, karena setiap kali saya mengikuti ibadah online, firman Tuhan yang disampaikan selalu mengingatkan saya bahwa Tuhan sendiri akan memberikan kita damai sejahtera di masa-masa sulit seperti ini. Tetapi tetap saja saya membandel.
Ketika hari ini diingatkan oleh firman Tuhan, esoknya saya ingin melarikan diri lagi dari hadapan Tuhan.
Sampai tiba waktunya untuk ujian semester. Tidak tahu mengapa, saya merasa sangat bersalah. Hati nurani menegur bahwa saya tidak boleh lagi lari dari Tuhan.
Langsung saya berdoa, memohon pengampunan Tuhan dan berusaha untuk sungguh-sungguh bersandar pada pimpinan kasih Tuhan.
Puji Tuhan! Setelah doa selesai, saya merasakan kelegaan yang luar biasa, bahkan saya seperti merasa bahwa Tuhan Yesus ada di samping saya dan saya merasakan kehangatan kasih Tuhan yang luar biasa.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin