Suara Sejati
Kehilangan Papa
“Sdr. Levin, Gereja cabang Jakarta”
Sejak tahun 2019 lalu papa saya jatuh sakit dan sudah tidak dapat bekerja lagi. Akhirnya, mama secara penuh waktu menjaga papa yang sedang sakit.
Akhir Desember 2020, papa meninggal. Di satu sisi, kami sekeluarga bersedih. Di sisi lain, Tuhan memiliki rancanganNya. Papa meninggal saat ia berada di ruang ICU. Meskipun ia terbaring sakit, ia meninggal dalam keadaan tidur—tidak seperti pasien lainnya yang berteriak-teriak kesakitan. Kami bersyukur bahwa papa dapat meninggal dengan tenang dalam tidurnya.
Seminggu setelah papa meninggal, saya jatuh sakit. Tidak lama kemudian, kondisi kesehatan mama juga menurun. Kakak laki-laki saya dan istrinya pun mengalami hal serupa.
Saat itu, kami bersyukur bahwa sekeluarga jatuh sakit ketika papa sudah tiada. Tidak terbayangkan oleh kami, jika papa masih hidup dan terbaring sakit di tempat tidur, dengan kami sekeluarga masing-masing juga terbaring sakit. Betapa bersusah hati dan kecewanya diri kami ketika kami tidak dapat menjaga dan mengurus papa!
Puji syukur kepada Tuhan, saat kami sekeluarga melakukan swab test Covid-19, hasilnya menunjukkan negatif sehingga kami cukup beristirahat dan memulihkan diri.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin