Suara Sejati
Menemukan Kantor Ideal
“Jemaat Gereja Yesus Sejati”
Tahun 2012, atas bantuan seorang teman, saya bekerja di suatu perusahaan. Memang sudah diberitahu sejak awal kalau pekerjaan ini agak berat, karena perusahaan sedang pengalihan. Banyak sekali hal yang perlu dibenahi. Saya berpikir ini akan jadi perusahaan terakhir saya, karena saya harus beradaptasi dari awal lagi setiap pindah kerja.
Suasana kerja terasa menyenangkan, karena dikelilingi teman kerja yang bisa diajak bertukar pikiran. Atasan saya juga bisa memimpin dengan baik. Tapi kemudian atasan ini berganti. Gaya kepemimpinannya membuat suasana kerja jadi tidak senyaman sebelumnya. Saya jadi harus sering pulang malam karena tuntutan atasan baru ini. Melihat saya stress, suami meminta saya berhenti kerja.
Karena suasana kerja yang tidak kondusif, satu per satu rekan sekerja mulai mengundurkan diri. Yang tersisa hanya saya dan atasan. Setelah bergumul cukup lama, akhirnya saya pun mengajukan pengunduran diri dan secara resmi berhenti bekerja di tahun 2014.
Baru tiga hari berhenti, saya dihubungi teman kerja sebelumnya, katanya ada lowongan kerja yang cocok untuk saya. Dan lokasinya di ruko depan komplek rumah saya. Suami juga mendukung untuk mengambil pekerjaan ini.
Puji Tuhan, saya diterima setelah melewati wawancara. Tuhan begitu baik. Meskipun kerja di ruko tetapi gajinya sama dengan bekerja di kantor sebelumnya. Suasana kerja juga sangat baik. Lalu satu per satu tim saya di perusahaan sebelumnya disatukan kembali di kantor ini. Saya sungguh merasa ini perusahaan yang harus saya jaga dengan sepenuh hati.
Setelah 7 bulan berlalu, saya menerima email berisi panggilan wawancara di sebuah perusahaan besar, yang saya idam- idamkan sejak lulus kuliah. Karena sudah cukup lama, saya pun sudah lupa kalau saya pernah memasukkan lamaran kerja ke sana.
Ternyata atasan saya pernah bekerja di sana sebelum berada di perusahaan yang sekarang ini. Lalu dia berkata ada kabar burung bahwa calon pimpinan saya adalah seorang yang sangat galak. Saya menjadi agak ragu, tetapi atasan saya mengatakan untuk mencoba terlebih dahulu dan berdoa meminta petunjuk Tuhan. Lalu saya ikuti saran atasan saya ini.
Bulan Maret tahun 2015, saya lolos wawancara dan berhasil masuk perusahaan idaman saya. Bulan Mei 2015, saya mulai bekerja di sana. Sungguh Tuhan begitu baik. Saya mendapatkan gaji yang baik, walaupun posisi saya hanya staff senior.
Saya sempat merasa tidak betah di awal, karena suasana kerjanya tidak hangat seperti kantor sebelumnya. Persaingan posisi juga sangat terasa. Ada sesama karyawan yang tidak suka dengan saya. Namun, saya mencoba bertahan dan berdoa setiap hari mohon Tuhan menyertai.
Pimpinan saya ternyata memang berbeda dari atasan yang lain. Pimpinan ini mengatakan bahwa saya jujur dan mau belajar, sehingga ia mempercayakan beberapa tugas untuk saya kerjakan. Pimpinan memperlakukan saya dengan baik, sungguh ini karena kebaikan Tuhan. Tidak terasa, sudah lima tahun saya bekerja di perusahaan ini dan ini yang paling lama dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya.
Selama pandemi, saya masih bisa bekerja dan tidak ada pemotongan gaji. Saya sungguh bersyukur atas penyertaan Tuhan Yesus, yang selalu menyertai dan mencukupkan kebutuhan keluarga kami.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus,
amin.