Suara Sejati
Diselamatkan Dari Kecelakaan Maut
“Sdri. Priskila Setiawati Widodo (Nonik), Gereja cabang Surabaya”
Saya sekeluarga tinggal di kota Malang. Setelah lulus kuliah, oleh pengaturan Tuhan, saya mendapatkan pekerjaan di Surabaya. Saya sering menyetir sendirian pulang pergi Surabaya-Malang. Suatu hari di tahun 1999, karena saya akan pulang ke Malang dan kebetulan saya tahu pendeta yang bertugas beserta istrinya juga sering pergi ke Malang untuk pelayanan, maka saya tawarkan kepada Pdt. Budijanto Tjoetjoe dan istrinya, untuk ikut mobil saya bersama saudari Yenny Gunawan (Dkns. Yokhebed). Perjalanan ke Malang berjalan dengan lancar.
Lalu pada Senin paginya kami kembali ke Surabaya karena saya berencana langsung menuju kantor. Ibu Elly, isteri pendeta sedang hamil besar, sekitar 7 bulan. Kami bercanda tawa dalam mobil. Mobil melaju cukup kencang. Jalanan lancar sepanjang Malang-Surabaya (Tol Gempol).
Tiba-tiba mobil truk di depan kami rem mendadak. Namun lampu belakang truk itu tidak menyala. Karena refleks, saya pun ikut rem mendadak. Banting setir ke kiri. Terdengar suara brakkkk kencang. Kendaraan di belakang menabrak mobil kami. Lalu mobil kami jadi oleng dan terangkat. Bahkan aspal jalan terasa begitu dekat dari sisi jendela sebelah kanan. Tanpa bisa dikendalikan, mobil kami berputar hampir 180 derajat. Semua terjadi begitu cepat. Di detik-detik menegangkan itu, saya hanya bisa berseru nama Yesus. Saya sudah pasrah. Rasanya begitu dekat dengan maut.
Akhirnya mobil bisa berhenti ke samping trotoar yang banyak rumput. Sungguh bersyukur saat mobil kami berputar, tidak ada kendaraan lain yang menabrak mobil kami. Kami lalu menenangkan diri, karena baru saja lolos dari tabrakan yang seharusnya berakibat lebih fatal. Ajaib sekali, kami bisa selamat dari kecelakaan maut itu. Saya percaya ini bukan kebetulan. Tuhan Yesus yang melindungi kami dan menghindarkan kami, 4 orang, dari kecelakaan maut. Dan juga isteri pendeta yang sedang hamil tidak apa-apa.
Setelah itu, kami turun dan memeriksa mobil dengan seksama, bagian belakang dan samping penyok. Tidak apa, itu tidak penting. Yang terpenting kami semua selamat. Pendeta lalu mengatakan bahwa dia sudah mendapat firasat saat doa pagi tadi. Pendeta juga bercerita sempat ada pikiran yang melintas kalau akan terjadi sesuatu dengan kami semua. Tuhan Yesus sungguh baik, memberikan peringatan kepada umat-Nya dan melindungi kami semua, sehingga dapat selamat dari kecelakaan maut.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus,
amin.