SAUH BAGI JIWA
Mengapa Kita Harus Bertekun?
Bacaan Alkitab Harian –
“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil” (Kolose 1:23a)
“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil” (Kolose 1:23a)
Diceritakan ada seorang murid yang meraih penghargaan juara kelas karena prestasinya yang begitu unggul di tahun ajaran itu. Dia begitu senang, tapi sayangnya karena dia begitu percaya diri tahun depan dia pasti akan juara lagi, dia menjadi lengah. Ketekunan belajarnya pun menurun. Dia tidak rajin lagi seperti dulu—tugas-tugas dia kerjakan seadanya, waktu belajarnya kurang, dan dia lebih sering bermain games. Ketika pembagian rapor tiba, dia pun kehilangan posisi juaranya tahun lalu dan turun beberapa peringkat.
Ketekunan adalah sebuah sikap yang menunjukkan perilaku konsisten dengan tekad yang kuat dalam melakukan sesuatu. Orang yang bertekun tidak hanya bersemangat di awal, tapi tetap berusaha terus-menerus. Biasanya, kita mengaplikasikan ketekunan ini dalam hal belajar ataupun bekerja. Namun, tidak hanya dalam urusan duniawi, kita juga harus bertekun dalam hal rohani.
Melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib, kita telah diperdamaikan dengan Allah. Dulu kita jauh hidup dari Allah, tapi setelah diperdamaikan, kita dapat menjadi kudus dan tak bercela serta tak bercacat di hadapan-Nya. Kita mendapatkan sebuah pengharapan akan kehidupan kekal yang damai bersama dengan Tuhan.
Namun, ini bukan berarti kita bisa hanya diam saja dan tidak melakukan apa pun. Dikatakan dalam ayat emas kita pada hari ini, bahwa kita harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil.
Kita memang telah ditawarkan pendamaian tersebut, tapi jika kita tidak berjaga-jaga dan tidak bertekun, maka tawaran dan pengharapan yang mengikutinya pun tidak akan kita dapatkan. Kita akan menjadi sama seperti seorang murid yang kehilangan posisi juaranya di kelas karena dia tidak bertekun dan bersikap lengah itu. Inilah alasan mengapa kita harus bertekun dalam iman.
Lalu, bagaimana caranya kita dapat bertekun dalam iman? Dengan tidak meninggalkan ibadah. Penulis Kitab Ibrani menuliskan agar kita tidak “menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibr 10:25). Walaupun mungkin terkadang ada rintangan atau halangan bagi kita untuk beribadah, tapi kiranya kita dapat tetap bertekad untuk melakukannya dengan giat.
Selain itu, kita juga dapat bertekun dalam iman dengan terus berusaha untuk menaati perintah dan kehendak Tuhan. Dalam kehidupan, mungkin kita sering menjumpai beberapa dilema mengenai apa yang harus kita perbuat dalam situasi tertentu. Jika kita kembali mengkajinya dengan perintah dan kehendak Tuhan, maka kita dapat membuat keputusan yang benar. Dengan demikian, iman kita dapat bertumbuh dan terjaga.
Pengorbanan Tuhan kepada kita, umat manusia, sangat berharga dan tak ternilai. Melaluinya, kita dapat diperdamaikan dengan Allah dan beroleh kesempatan untuk dapat tinggal dalam Kerajaan Surga. Namun, kita tidak boleh hanya berdiam diri. Agar dapat menerima penggenapan kasih karunia ini, kita harus tetap bertekun dalam iman dan tidak berbalik meninggalkan Injil. Kiranya Tuhan menyertai perjalanan iman kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?