SAUH BAGI JIWA
Kesusahan Dalam Jalan Yang Benar
Bacaan Alkitab Harian –
“Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau”
“Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau”
Abraham merupakan seorang yang beriman pada zaman dahulu. Dia juga merupakan nenek moyang kita. Kita mengetahui bahwa sebagai seorang yang takut dan hormat akan Allah, Abraham disebut sebagai sahabat Allah (Yak 2:23). Tapi kita tahu bahwa untuk menjadi seorang Abraham bukanlah perkara yang mudah. Ia harus pergi dari kampung halamannya untuk meninggalkan keluarganya karena dia mendapatkan perintah akan hal tersebut, meskipun dia tidak tahu tujuan akhirnya.
Dalam kehidupan Abraham, kita bisa melihat beberapa peristiwa lainnya yang menunjukkan bahwa kehidupan itu tidak mudah dan ada kesusahan di dalamnya. Abram mendapatkan janji bahwa ia akan memperoleh keturunan, sedangkan di satu sisi, dia tahu bahwa istrinya telah mati haid.
Lalu ada juga muncul kelaparan yang membuatnya pergi ke tempat lain untuk bertahan hidup. Namun karena dia merasa takut dibunuh, dia memilih untuk berpura-pura menjadi sepasang adik-kakak dengan istrinya. Lalu, Firaun menginginkan Sarai, maka Abram mendapatkan banyak harta dari Firaun. Tapi Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun dan seisi istananya, karena Sarai. Pada akhirnya Abram dan istrinya beserta segala kepunyaannya diusir dari Mesir.
Sarai memang masih merupakan saudara dari Abram, tapi dia adalah istri dari Abram. Jika Tuhan tidak memberikan tulah kepada Firaun dan Sarai diambil menjadi istrinya, bukankah hal itu merupakan suatu hal yang membahayakan, yaitu Abram harus berpisah dengan Sarai? Dari tulah yang Tuhan berikan, kita juga dapat mengetahui bahwa Tuhan tidak menghendaki cara yang digunakan Abram tersebut.
Sebagai seorang Kristen yang adalah pengikut Kristus, kita tahu bahwa kehidupan manusia sesungguhnya seperti Abraham. Pada saat di dunia, tentunya kita akan mengalami banyak sekali kesusahan. Namun ada satu pertanyaan yang bisa menjadi perenungan bagi kita semua, yaitu: Apakah kita dapat tetap mempertahankan iman kepercayaan kita terhadap Tuhan Yesus dalam setiap keadaan?
Terkadang kesulitan yang menghimpit membuat kita memutar otak dan bersandar pada diri sendiri demi mendapatkan solusi secepatnya. Kita juga mungkin dapat tergiur dengan jalan pintas yang sebenarnya dapat membahayakan diri kita dan orang lain. Misalnya memilih berbohong untuk keluar dari masalah, mengambil keputusan yang tidak jujur dalam pekerjaan, atau bahkan melibatkan diri dalam tindakan yang melanggar hukum demi keuntungan instan.
Jalan pintas seperti ini mungkin terlihat menjanjikan di awal, tetapi pada akhirnya justru dapat menambah beban dan mendatangkan konsekuensi yang lebih berat. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap keputusan yang kita ambil dalam situasi sulit harus tetap didasarkan pada prinsip kebenaran. Bersandarlah kepada-Nya dan tetaplah percaya kepada-Nya dalam segala hal (Ams 3:5-6).
Meskipun jalan yang benar terkadang terasa lebih panjang dan sulit, kita akan mendapatkan hikmat, kekuatan, dan damai sejahtera jika kita mengandalkan Tuhan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Abram di Mesir
10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: ”Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.
12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.”
14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,
15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
17 Tetapi Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18 Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: ”Apakah yang kauperbuat ini terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
19 Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!”
20 Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.