“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
Banyak saudara-saudari seiman di gereja yang menjunjung semangat kerendahan hati. Aku seringkali dapat melihat kerendahan hati yang tulus pada diri mereka. Petrus berkata bahwa kita harus merendahkan diri kita agar pada waktunya Allah akan mengangkat kita (1Ptr. 5:6). Tetapi bagaimana cara kita membedakan antara kerendahan hati dengan rendah diri?
Kadang-kadang kita merasa tidak berharga dan merasa apa yang kita tahu tidaklah seberapa. Dalam pelajaran Alkitab dan Pemahaman Alkitab, beberapa orang merasa malu berbicara karena perasaan tidak layak di hadapan Allah dan di hadapan teman-teman seiman. Mereka tidak ingin tampak sedang menonjolkan diri atau seperti orang pintar. Tetapi akibat dari keragu-raguan untuk membagikan pemikiran atau jawaban, kelas-kelas Alkitab menjadi tertahan dan kering.
Paulus mengajarkan kita bahwa apa yang kita katakan atau lakukan haruslah menjadi pengajaran bagi mereka yang mendengarnya (Ef. 4:29). Dengan pengajaran seperti itu, kita sebaiknya tidak merasa malu-malu dalam diskusi dan pelajaran Alkitab. Bagaimana kita dapat membagikan kasih dan karunia yang Allah berikan bila kita takut berbicara? “Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan” (1Tes. 5:11).
Dalam pelajaran Alkitab dan Pemahaman Alkitab, jangan hanya menjadi peserta yang pasif. Lakukanlah persiapan dan berdoalah untuk mempunyai keberanian dan hikmat dari Allah sehingga melalui Anda, yang mendengar dapat memperoleh pengajaran ilahi Allah dan kasih-Nya. Allah tidak memberikan kita roh yang penakut, tetapi roh yang penuh kuasa, penuh kasih dan dapat mengendalikan diri.
Ini tidak hanyak diamalkan dalam pelajaran Alkitab dan Pemahaman Alkitab saja. Kita juga harus menjalani semangat ini kepada teman-teman dan mereka yang mencari kebenaran. Jangan merasa malu karena Allah. Ia akan memberikan kita kekuatan untuk mengekspresikan diri kita sehingga kita dapat mengajar orang lain.