Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?
Yakobus 4:4

Di dalam Matius 6:19-24, Yesus menggunakan tiga perumpamaan untuk mengajarkan banyak orang di atas gunung untuk mengumpulkan harta di surga, untuk tetap dikotori dunia, dan untuk melayani Allah, bukan mamon (atau kekayaan).

Biang keladi paling umum yang membuat kita tersesat dari pengajaran-pengajaran ini adalah uang. Apabila kita bekerja terlampau keras untuk mengumpulkan uang di bumi, kita dapat melupakan untuk mengumpulkan harta di surga. Apabila kita cinta uang, hidup kita akan menjadi gelap, karena “akar segala kejahatan ialah cinta uang” (1Tim. 6:10). Apabila mencari uang adalah tujuan hidup kita, maka kita akan menjadi hamba uang, bukannya hamba Allah. Namun uang bukan satu-satunya hal yang dapat menyesatkan kita. Hal-hal lain bersifat lebih samar, dan karenanya tidak mudah melihatnya sebagai “tuan”. Kita mungkin tidak cinta uang atau dunia; mungkin kita hanya sekedar menikmati hak milik kita, seperti mobil mewah, rumah yang besar, atau pakaian bermerk. Namun, persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah (ref. Yak. 4:4). Bersahabat dengan dunia menandakan keterikatan dengan dunia dan hal-hal di dalamnya. Keterikatan ini akan mengakibatkan kita kehilangan pandangan pada kerajaan surga. Apabila kita mulai memikirkan hak milik duniawi lebih banyak daripada Allah, pandangan rohani kita akan dikaburkan dan kita akan tersesat di dunia ini, menjadi hamba mamon tanpa kita sadari.

Bagaimana kita dapat menjadi sahabat Allah, dan bukan sahabat dunia? Alkitab menjelaskan bahwa Abraham disebut sebagai sahabat Allah, karena kebenarannya (Yak. 2:23; Kej. 15:6; Yes. 41:8). Begitu juga, kita dapat membangun persahabatan dengan Allah melalui kebenaran. Apabila kita membersihkan tangan dan menyucikan hati kita, maka kita dapat mendekat kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepada kita (ref. Yak. 4:8). Apabila kita menjadi sahabat Allah, dunia akan kehilangan daya tariknya, dan kita akan dapat melihat Allah dengan lebih jelas dan melayani-Nya dengan setia.