Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.
Yakobus 1:2
Di antara hal-hal yang lebih hangan dalam hubungan antar manusia adalah pelukan. Pelukan memancarkan banyak perasaan, di antaranya rasa nyaman, perhatian orangtua, damai, sukacita, dan kelegaan. Di dalam perjalanan hidup kita terdapat banyak cobaan, entah itu hukuman atau pemurnian, keduanya berasal dari Tuhan, dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Di sinilah pencobaan dan pelukan terkait: pikirkanlah pencobaan sebagai maksud Allah untuk mendekati dan memeluk kita.
Kadang-kadang hal-hal dapat terjadi begitu saja tanpa aba-aba. Walaupun kita merasa bahwa kita tidak melakukan dosa terhadap Allah dan mencari-cari alasan mengapa suatu kejadian tragis menimpa kita, namun kejadian itu mungkin merupakan sebuah pencobaan agar kita dapat dimurnikan dengan api, dan terbukti murni (1Ptr. 1:7). Di dalam keadaan seperti itu, sebaiknya kita tidak berkeluh-kesah dan menggerutu seperti bangsa Israel yang mengembara di padang belantara. Namun kita harus memegang tangan Allah yang menggapai kita. Ia ingin lebih dekat dengan kita – karena itu, percayalah kepada Allah untuk menyediakan damai sejahtera dan pemeliharaan-Nya di sepanjang pencobaan kita.
Di waktu lain kemalangan terjadi, tetapi hal itu menusuk hati kita: ini sesungguhnya adalah hukuman atas dosa-dosa yang telah kita lakukan terhadap Allah. Dalam hal ini, kita harus meneladani Yunus yang menyadari kesalahannya (“Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang” di Yunus 1:12), dan bertobat, “Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus” (Yun. 2:7). Akhirnya ia didamaikan kembali dengan Allah. Hukuman juga mendekatkan kita kepada Tuhan. Hukuman mendorong kita untuk meneliti diri sendiri dan berbalik kepada Allah untuk memohon pengampunan dan pemulihan.
Apabila masalah datang menghampiri Anda, pikirkanlah dan renungkanlah. Mungkin Allah sedang menghukum, atau mungkin memurnikan Anda. Apa pun itu, Ia ingin memeluk Anda. Karena itu, mendekatlah kepada-Nya dengan iman – karena Anda tahu bahwa langkah-langkah yang harus Anda ambil untuk mendekati-Nya akan memberikan Anda segala sukacita.