“Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.” (2 Tesalonika 3:5)

Anda mungkin pernah terlibat dalam sebuah perbincangan seperti ini:

“Mengapa kita tidak berhenti sebentar dan menanyakan arah jalan?”
“Tidak apa-apa, saya rasa cukup belok kanan di perempatan berikutnya.”
“Kamu berkata seperti itu di belokan terakhir. Kamu sudah lihat peta belum?”
“Saya sedang menyetir, tidak bisa buka-buka peta.”
“Kalau kamu buka peta saja tidak bisa, bagaimana bisa kamu ketemu jalannya?”
“Ah kamu gak pernah percaya sama saya. Nah, saya akan belok kanan, dan kita akan ketemu jalannya. Lihat saja.”
(tiga belokan berikutnya)
“Oke, bagaimana kalau kita mampir ke pom bensin itu untuk isi bensin sekaligus tanya jalan?”

Sebagai orang Kristen kita menghadapi masalah yang sama. Allah berkata kepada kita bahwa kita adalah orang asing di bumi, jauh dari rumah kita di surga. Dalam kehidupan yang kita jalani ini, kita mudah sekali tersesat. Itulah sebabnya Paulus menuliskan surat kepada jemaat Tesalonika (dan kita) yang merupakan firman Tuhan dalam Alkitab.

Betapa kita sungguh memerlukan panduan Allah dalam hidup kita! Hanya Tuhanlah yang menciptakan iman yang memimpin kita mengenal Yesus sebagai Juruselamat. Hanya Yesus-lah yang membuka jalan ke surga melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Dan hanya Roh Kudus-lah yang menunjukkan jalan yang perlu kita lalui.

Tentunya, kita dapat membaca sendiri Firman Allah. Tetapi juga baik bila kita mendengar dari mereka yang telah mempelajari dan merenungkannya. Mereka dapat menunjukkan patokan-patokan jalan yang membuat kita dapat mengenali jalan-jalan yang asing – seperti salib dan kubur yang kosong. Seperti roti dan buah anggur dan air kehidupan. Seperti pengampunan dan hidup dalam jalan Tuhan. Semua ini membuat perjalanan panjang kita ke surga menjadi lebih lancar dan lebih menyukakan.

Bukankah kita merasa seperti kembali ke masa kecil, duduk di kursi belakang dan bertanya, “kita sudah sampai belum?”

Yesus akan membalikkan badannya dan berkata, “Bersabarlah, kita akan segera sampai di rumah.”