“Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milikNya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau”
Kisah Para Rasul 27:23-24
Ketika aku membaca perikop ini, aku membayangkan dengan sangat rinci peristiwa kandasnya kapal, saat Paulus sebagai tahanan berangkat menuju Roma untuk diadili dihadapan Kaisar. Sebagai seseorang yang memperhatikan hal-hal yang rinci, Lukas–seorang penulis dan juga dokter, membutuhkan banyak waktu untuk membukukan situasi yang dihadapi oleh 276 orang di kapal.
Musim dingin sudah tiba, angin kencang membentur kapal, dan angin badai yang disebut angin “Timur Laut” telah turun, diikuti dengan angin haluan. Orang-orang di dalam kapal juga kandas. Beberapa anak-anak kapal ingin melarikan diri dari kapal dengan menurunkan sekoci dan menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka belum makan selama berhari-hari, dan harapan mereka sudah putus untuk dapat diselamatkan. Kesemua catatan ini, hanya sedikit catatan mengenai Paulus kecuali peringatannya untuk tidak melanjutkan pelayaran.
Di puncak keputus-asaan, Paulus dengan yakin berdiri dan memberitahukan pada yang lain untuk tidak takut dan mereka tidak akan kehilangan nyawa mereka, sebab malaikat dari Tuhan telah menampakkan dirinya pada malam hari untuk memberitahukan berita yang menghibur ini. Dan itulah yang terjadi. Meskipun mereka kehilangan barang-barang mereka, bahkan kapal mereka, tetapi setiap orang di kapal itu terselamatkan.
Sepertinya Tuhan datang untuk menyelamatkan Paulus begitu saja, dan Paulus tidak perlu melakukan apa-apa. Namun jika kita membaca perkataan Tuhan kepada Paulus, kita menyadari ada sesuatu hal yang dilakukan Paulus, yang tidak dicatatkan oleh Lukas. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, kita harus membacanya dengan lebih seksama.
Sama seperti yang lainnya, Paulus mungkin dikejutkan oleh angin ribut. Tetapi ia memiliki iman pada Tuhan dan ia terus-menerus berdoa, meskipun tidak dicatatkan sama sekali dalam Kisah Para Rasul 27 bahwa Paulus berdoa dengan sungguh-sungguh. Begitu pula tidak dicatatkan dalam pengakuan Paulus pada awak kapal mengenai hal ini. Sesungguhnya, pertolongan Tuhan pada Paulus adalah jawaban atas doa syafaat dan permohonan doa Paulus. Kita tahu bahwa itu adalah jawaban atas doa syafaat karena untuk sesuatu hal yang “dikabulkan,” diperlukan adanya permohonan terlebih dahulu.
Selain berdoa untuk diselamatkan dari angin badai, Paulus juga berdoa bagi nyawa ke-275 orang yang juga mengalami hal serupa–menghadapi situasi hidup dan mati. Di dalam kesusahannya sendiri, Paulus tidak lupa akan keberadaan orang lain. Karena iman dan doa Paulus, Tuhan mengabulkan permohonannya dan menyerahkan nyawa orang lain ke dalam tangannya. Aku sangat menyukai bagian ini–nyawa orang terselamatkan oleh kuasa doa.
Kita dapat melihat jaminan perlindungan Tuhan bagi mereka yang terjebak dalam angin badai, namun sekarang kita juga tahu bahwa itu adalah jawaban dari doa Paulus. Bahkan, Paulus sendiripun merasakan kegelisahan yang sama dengan orang-orang disekitarnya. Namun perbedaan yang mendasar adalah apa yang dilakukan Paulus sewaktu yang lainnya panik.
Kadangkala, ketika kita dihadapkan dengan berbagai macam angin badai dalam kehidupan kita sehari-hari, kelihatannya mudah untuk menurunkan sekoci dan lari dari kapal. Menyerah saja–apalagi ketika sepertinya tidak ada jalan keluar yang dapat digunakan saat itu. Tetapi sebuah doa dari seorang yang takut akan Tuhan dan kasihnya kepada orang lain telah membuat sebuah perubahan besar. Kita dapat menjadi orang itu–seseorang yang doanya bukan saja dapat menyelamatkan diri sendiri tetapi juga orang lain.
Renungan:
Apakah yang telah diberikan Tuhan pada Anda karena semangat doa Anda, dan bagaimana hal tersebut menguatkan kepercayaan dan sandaran Anda padaNya?
Hal apakah yang Anda ingin Tuhan berikan pada Anda saat ini? Apakah Anda telah mengejarnya di dalam doa atau justru dengan cara lain?