“Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah.”
Yesaya 58:9

Kita seringkali meminta kepada Tuhan dalam doa kita: “Tuhan, tolong. Beritahu aku apakah kehendak-Mu. Mohon dengarkanlah seruanku, dan mendekatlah kepadaku! Aku mencoba mendekat kepada-Mu, Tuhan!” Namun, banyak di antara kita sudah berdoa lagi dan lagi, tanpa merasakan sentuhan Allah. Mengapa Ia tidak menjawab?

Allah berkata, “Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan semesta alam, maka Akupun akan kembali kepadamu, firman Tuhan semesta alam” (Zakh. 1:3). Tapi Tuhan, aku mencari jawaban-Mu sepanjang hari! Aku ingin mematuhi perintah-Mu! Aku melakukan segala yang dapat kulakukan!”

Apa iya?

Menjawab bangsa Israel, Allah berkata, “Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi” (Yes. 58:4).

Apakah kita melakukan bagian kita ketika kita berdoa? Apakah kita bahkan berpikir untuk merubah cara-cara kita bertindak dan berbicara? Apakah kita sungguh-sungguh berkomitment melakukan setidaknya separuh dari apa yang kita doakan? Apakah kita sungguh-sungguh kembali kepada Allah?

Mungkin bila kita menghadapi doa-doa seakan-akan Allah sedang berlibur, kita perlu bertanya kepada diri sendiri, “Apakah yang kulakukan ketika aku berdoa? Apakah aku mencoba menjadi lebih baik? Apakah aku masih hidup dalam gaya hidupku yang lama? Apakah aku membuat permusuhan dengan orang lain setelah berdoa?”

Kadang-kadang Allah hanya mengharapkan kita untuk lebih bersabar dan menunggu jawaban-Nya tiba pada waktunya. Di waktu lain, Ia menunggu kita merubah sikap kita saat kita memohon kepada-Nya. Ia menunggu permohonan-permohonan kita yang keluar dari lubuk hati. Ia menunggu permohonan-permohonan kita diikuti dengan tindakan nyata.

Dan barulah setelah itu,

“Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah”(Yes. 58:8-9)

Allah selalu mendengar. Tetapi Ia juga menunggu. Ia menunggu kita melakukan bagian kita.

Renungan:
Apakah bagianmu dalam doa kepada Allah?