Bahkan rambut kepalamu terhitung (Lukas 12 : 7a)

Dalam Alkitab, kata rambut disebut lebih dari ratusan kali. Siapa yang ingat akan kisah kehebatan rambut Simson (Hakim-Hakim 13-15)? Rambut seorang wanita yang memikat seorang raja (Kidung Agung  7: 5) Maria yang membersihkan kaki Yesus dengan rambutnya (Yohanes 12 : 3) Rambut memberikan kemuliaan bagi mereka yang menjaganya (Amsal 16:31, 20:29; 1 Korintus 11:15)

Setiap orang lahir dengan memiliki sekitar 100.000 folikel rambut. Setiap folikel rambut dapat menghasilkan 20 helai rambut selama hidup kita. Kebanyakan orang mengalami kerontokan sebanyak 50 hingga 100 helai rambut setiap harinya. Sebagian besar dari kita jarang mengalami masalah tersebut.

Namun, yang luar biasa adalah, Tuhan bisa menghitung rambut kita satu persatu. 1,2,3,…,99.999,100.000, lengkap hingga ujung rambut kita. Seperti seorang kolektor yang mengecek barang-barangnya, Tuhan menghitung setiap rambut kita miliki.

Tidak hanya menghitung, Ia juga menjaganya. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang (Lukas 21:18). Ketiga teman Daniel menjadi contoh nyata akan kuasa Tuhan yang melindungi mereka ketika mereka akan dibakar karena enggan menyembah raja.

Jadi, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego keluar dari api… api tidak membakar tubuh mereka bahkan, sehelai rambutpun tidak terbakar. (Daniel 3:26, 27

Sehelai rambut mencerminkan kasih Tuhan yang amat besar bagi kita. Jika Tuhan begitu peduli kepada salah satu bagian tubuh kita yang tidak penting, bayangkan betapa besar kasih Allah kepada kita seutuhnya!

Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpuh demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu, jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Lukas 12:6, 7)

Ketika kita lelah, sendirian, tersesat, frustasi, ingatlah akan rambut kita. Kita perlu mengingat betapa besar kasih Tuhan kepada sehelai rambut kita dan hal itu sudah cukup untuk membuat kita untuk kembali bersemangat.

 

Refleksi diri :

  1. Ingatlah ketika iman Anda berada pada titik terendah. Pernahkah Anda berpikir jika Tuhan kurang menyayangi Anda?
  2. Lihatlah disekeliling Anda. Carilah setidaknya satu bukti yang menunjukkan kasih Allah kepada Anda hari ini.
  3. Hal apa yang telah Anda lakukan untuk membalas kasih Allah?