“Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?” (Galatia 4:9)

Warna merah dan putih berkibaran disepanjang jalan. Sekolah-sekolah dan instansi pemerintah mengadakan upacara. Dan di radio dan televisi berkumandang lagu-lagu kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia mengingat kembali kemerdekaannya dari penjajahan.

Anda dapat mengadakan survey kepada orang-orang, dan Anda tidak akan dapat menemukan orang yang mau memilih untuk kembali ke hari-hari sebelum 17 Agustus 1945. Jelas, siapakah yang mau kembali dibelenggu dan dijajah? Orang akan tersenyum sinis dengan pikiran seperti itu.

Bila demikian, apa yang ditulis dalam Kitab Keluaran adalah hal yang menakjubkan. Keluaran menuliskan bahwa orang Israel pernah ingin kembali dibelenggu dalam penjajahan. Mereka ingin kembali ke Mesir. Mereka begitu bosan dengan manna, sehingga mereka menginginkan daging dengan begitu sangat, dan ingat pada makanan-makanan yang mereka santap di Mesir.

Bangsa Israel lupa bahwa Mesir adalah tempat mereka dibelenggu. Mereka ingin kembali memutar waktu ke saat mereka masih digiring orang-orang Mesir sebagai budak, didera dan didorong hingga mereka tak tahan dan berteriak kepada Tuhan untuk membebaskan mereka.

Seperti orang Israel, kadangkala kita juga ingin kembali ke dalam belenggu dosa. Kita mungkin mengingini sesuatu begitu sangat dan menghendaki agar keinginan itu dipuaskan. Saat itu rasanya menyingkirkan Allah begitu menggiurkan dan memutuskan secepat-cepatnya untuk memuaskan hawa nafsu kita. Begitu kita menyerah, kita kembali diperbudak. Kita diperbudak oleh hawa nafsu dan kebiasaan jelek kita yang dahulu saat kita masih dalam penjajahan dosa.

Saudara yang terkasih, seperti Paulus mendesak jemaat di Galatia, ia juga mendesak kita sekarang: Jangan lakukan itu! Jangan menyerah! Jangan kembali ke dalam belenggu dosa! Sekarang setelah Anda mengenal Allah, dan Allah mengenal Anda, jangan berpaling mundur. Kembali ke dalam penjajahan bukanlah pilihan.

Sebaliknya, berdirilah dengan kokoh. Kristus mengasihi Anda begitu hebat, Ia mati di kayu salib dan membebaskan Anda dengan darah-Nya. Bila Anda sudah dibebaskan, mengapa masih memilih perbudakan?

Renungan:
Hawa nafsu apa saja yang dahulu membuat Anda jatuh?
Bagaimana perasaan Anda setelah menyerah pada hawa nafsu?