“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
Markus 11:24
Untuk “percaya bahwa kamu telah menerimanya” membutuhkan iman yang murni bahwa kita percaya, kita telah menerima apa yang kita minta. Dengan memiliki iman yang sedemikian murni, kita dapat merasakan berkat-berkat Tuhan yang berlimpah dan menerima apa yang kita minta, jikalau sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesus berkata, “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil bagimu”(Mat. 17:20).
Seringkali, kita memohon sesuatu dalam doa kita, dan tidak terjadi apa-apa. Setelah melewati beberapa waktu, kita menjumpai situasi tetap sama tidak berubah. Namun kita perlu menyadari bahwa Tuhan menginginkan kita untuk percaya bahwa kita “telah menerimanya.” Inilah kesulitannya: menyangkal akal pikiran logika kita dan mengakui kesetiaan dan ke-Maha-Kuasa-an Yesus.
Keragu-raguan adalah penghalang terbesar dari doa. Ini dapat diibaratkan seperti mengalahkan ombak di laut yang dihempaskan oleh angin. Penghalang ini dapat mengalahkan iman kita yang murni dan menghalangi tekad kita dalam doa. Secara simbolis, iman bagaikan paspor untuk kerajaan Allah. Iman merupakan anak-anak tangga yang menuju ke langit, seperti pada mimpi Yakub–dengan ujung yang satu di bumi dan ujung lainnya sampai ke langit. Melalui anak-anak tangga iman, permohonan kita dapat sampai pada Allah, dan kasih karunia-Nya dicurahkan kepada kita dengan berlimpah.
Sewaktu kita masih kanak-kanak, kita selalu bersuka-cita ketika ayah berjanji untuk membelikan hadiah. Meskipun kita tidak pernah tahu dimana hadiah itu berada, kapan akan diberikan, dengan iman yang polos kita percaya bahwa ayah akan menepati janjinya.
Kiranya Tuhan membimbing agar kita dapat berubah menjadi seperti anak-anak. Anak-anak, dengan kepolosannya dan tanpa kepura-puraan. Dengan iman yang polos ini, apapun yang kita minta pada Tuhan, marilah kita juga percaya bahwa kita telah menerimanya. Dan dengan kita percaya bahwa kita telah menerimanya, kita semua dapat menerima kasih karunia Allah dengan kemuliaan-Nya yang kekal.