“Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita,
—biarlah Israel berkata demikian—
jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita,
ketika manusia bangkit melawan kita,
maka mereka telah menelan kita hidup-hidup,
ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
maka air telah menghanyutkan kita,
dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.”

Mazmur 124:1-5

Salah satu hal menakjubkan dari Alkitab adalah kemampuannya untuk memberikan kita hal-hal untuk direnungkan dan kebenaran-kebenaran untuk kita amalkan dalam kehidupan kita terus menerus. Kutipan Mazmur ini adalah sebuah pengajaran yang dapat kita renungkan. Aku yakin kita akan menghadapi banyak hal dan keadaan yang berbeda dari yang sekarang apabila Allah tidak ada di pihak kita.

Kita memandang kepada Allah di masa-masa sulit, karena Ia menghibur kita dan dapat memecahkan masalah kita. Namun kesedihan dan permohonan kita kadang-kadang tercampur dengan perasaan diperlakukan tidak adil dan diabaikan. Sulit bagi kita melalui segala cobaan itu pada saat tampaknya kita telah senantiasa menaati segala perintah Allah dan secara umum melakukan hal yang baik dalam iman kita. Kita merasa diperlakukan tidak adil apabila kita harus menderita walaupun telah berbuat baik. Apa yang kita lupa di saat-saat demikian, adalah bahwa Tuhan justru ada di pihak kita saat itu.

Ketika kita menghadapi ujian, kita mungkin lupa bahwa Ia menghendaki kita berhasil melaluinya, mengalahkan masalah-masalah kita, dan Ia memberikan dukungan dan dorongan bagi kita. Seperti digambarkan Mazmur 124, tanpa Allah di pihak kita, kita akan kalah.

Ya, mungkin masalah dan kepedihan yang kita hadapi ini adalah ujian dari Allah. Namun Allah bukanlah pembuat masalahnya, dan Ia juga bukan sekedar pemecah masalah, atau pundak tempat tampungan air mata kita. Saat Ia memurnikan iman kita melalui ujian-ujian kehidupan, Ia senantiasa ada di sana, menyemangati kita, dan tetap menjaga agar kita tidak menghadapi ujian yang lebih berat dari kesanggupan kita.

Di tengah-tengah keadaan yang sulit, saat kita berjuang dengan beban yang kita pikul, mari kita tidak lupa untuk bersandar kepada Allah, percaya kepada-Nya, dan mengingat bahwa Ia ada di pihak kita.

Renungan:
Apakah akhir-akhir ini Anda merasa Allah tidak lagi mendukung Anda?
Langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mendekat kembali kepada Allah?