Sabar Sampai Musim Menuai
Seri Injil Matius (Bag 4)
Kumpulan Renungan Sauh Bagi Jiwa yang ditulis oleh pendeta, penginjil, siswa teologi dan jemaat Gereja Yesus Sejati di Indonesia

27. Nilai Kerajaan Surga
“Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Matius 13:46)
Untuk menghasilkan sebutir mutiara diperlukan proses dan waktu yang cukup lama. Tidak semua kerang dapat menghasilkan mutiara. Selain itu, tidak semua mutiara memiliki bentuk yang bulat sempurna dan indah. Maka, tidak mengherankan jika sebutir mutiara yang indah itu bernilai sangat tinggi.
Tuhan Yesus mengumpamakan hal Kerajaan Surga seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah menemukan mutiara yang sangat berharga itu, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Untuk memperolehnya pedagang ini tidak diam saja, namun secara aktif mencarinya. Sebagai pedagang mutiara, dia mengetahui ada banyak mutiara tiruan. Untuk bisa memperoleh mutiara yang asli dan indah itu, seseorang harus berusaha mencarinya.
Mutiara yang tak ternilai harganya itu sama dengan kebenaran yang dapat menuntun kita pada keselamatan. Begitu banyak agama, kepercayaan, denominasi di dunia ini. Namun, kita harus mencari mana yang benar-benar sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Rasul Yohanes menasihatkan kepada kita, “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” (1Yoh 4:1)
Tidak banyak orang dapat memahami nilai dari sebuah mutiara yang sangat berharga. Demikianlah tidak semua orang mengerti betapa berharganya Kerajaan Surga. Banyak orang tidak menghargai kebenaran dan Injil keselamatan karena mereka tidak memahami nilainya. Sesungguhnya, Kerajaan Surga itu tak ternilai harganya karena berkaitan dengan kehidupan kekal.
Seperti halnya sang pedagang yang rela menjual seluruh miliknya demi mutiara yang tak ternilai itu, orang-orang yang mengetahui betapa bernilainya kebenaran yang sejati akan rela mengorbankan segala sesuatu untuk dapat memperolehnya. Rasul Paulus rela melepaskan semuanya demi memperoleh Kristus dan mengenal Dia. Seperti yang dikatakannya di dalam Filipi 3:8, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”
Setelah menemukan kebenaran sejati yang menuntun kita pada keselamatan, kita harus menghargainya lebih dari apapun yang kita miliki di dunia ini. Jika demikian, kita kelak akan memperoleh Kerajaan Surga.
Haleluya!