Kumpulan Renungan Sauh Bagi Jiwa yang ditulis oleh Para Pendeta dan Jemaat Gereja Yesus Sejati di Indonesia
10. Diperhamba Atau Tidak?
“Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun” (1 Korintus 6:12b)
Kebebasan sering diartikan sebagai keadaan bebas untuk berbuat apa saja, sesuai dengan keinginan orang itu. Namun, firman Tuhan justru memperingatkan bahwa kebebasan yang demikian adalah kebebasan yang menuruti hawa nafsu. Firman Tuhan menekankan bahwa kebebasan adalah kemerdekaan, yaitu keadaan terbebas dari ikatan iblis dan ikatan dosa. Artinya, kebebasan bukan berarti lepas kendali dan kita tidak dapat menggunakan kemerdekaan ini sebagai kesempatan untuk berbuat dosa (Gal 5:13).
Karena kita telah dimerdekakan oleh Kristus, janganlah membiarkan diri kita diperhamba oleh sesuatu apa pun. Diperhamba berarti berada di bawah kuasa suatu tuan. Diperhamba mengakibatkan kita menjadi terikat, kecanduan, dan ketagihan. Karena itu, berhati-hatilah terhadap segala sesuatu yang dapat mengikat kita dan membuat kita diperbudak sehingga semakin menjerumuskan kita ke dalam dosa.
Salah satu contoh yang dicatatkan dalam firman Tuhan adalah perihal uang. Penulis kitab Ibrani menuliskan, “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau’” (Ibr 13:5). Mengapa sang penulis memperingatkan kepada pembaca agar tidak menjadi hamba uang? Sebab di dalam kehidupan mencari nafkah, mengumpulkan uang; kita diperhadapkan pada kenyataan dan kesulitan hidup yang dapat membuat diri kita merasa tidak cukup dengan apa yang sudah ada–bahkan kita dapat merasa bahwa Allah sepertinya tidak memelihara kita. Hal itulah yang diperingatkan oleh penulis kitab Ibrani.
Kata “cukupkanlah” sesungguhnya adalah sebuah kalimat ajakan dari sang penulis, agar pembaca dapat mencukupkan diri dengan apa yang sudah ada padanya. “Mencukupkan diri” mengandung konotasi bahwa dengan apa yang sudah kita miliki, kita tidak perlu lagi merasa berkekurangan sebab Allah sesungguhnya tidak akan meninggalkan kita dan berkat-Nya cukup sehari untuk sehari.
Selain uang, adakah hal-hal lain yang membuat kita merasa tidak cukup? Terkadang kita merasa bahwa waktu untuk diri sendiri rasanya tidak cukup, waktu untuk memanjakan atau membahagiakan diri sendiri belum cukup. Kita yang telah dibebaskan oleh Tuhan Yesus, janganlah memperhamba diri dengan hal apa pun yang justru dapat menjauhkan diri kita dari rasa puas dan rasa syukur akan berkat yang sudah Tuhan berikan, atau dari yang dapat meragukan diri kita atas pemeliharaan Tuhan atas hidup kita selama ini. Marilah kita memohon kekuatan dari Tuhan agar kita dapat mencukupkan diri dengan berkat-Nya dan tidak lagi diperhamba dengan hawa nafsu keinginan duniawi. Haleluya!