Tuhan Menyatakan Gereja-Nya Kepada Saya
Warta Sejati Edisi 110: Menemukan Gereja Sejati – Daftar Isi
Download |
PDF File |
Edisi Lainnya |
Lawrence Chin – Sabah, Malaysia
MENJADI KRISTEN
Saya dibesarkan di keluarga yang masih memegang kepercayaan leluhur. Walau demikian, mereka tidak memaksakan kepercayaan mereka kepada saya. Ketika kecil, mereka menyekolahkan saya di sekolah Kristen, dan melalui sekolah tersebutlah saya mengenal doktrin-doktrin kristiani sejak dini.
Di SMA, saya bahkan memilih Pemahaman Alkitab sebagai mata pelajaran agama. Ketika kuliah, saya ikut dalam kegiatan penginjilan pemuda dan menerima kekristenan. Setelah itu saya melanjutkan pendidikan di Inggris, dan di sanalah saya dibaptis di sebuah gereja pada tahun 1980. Saya pun cukup aktif dalam persekutuan pemuda dan kegiatan gereja.
Saya percaya akan keselamatan yang Tuhan sediakan bagi umat manusia, seperti yang tertulis dalam Alkitab. Namun, kadangkala saya masih merasa ragu akan keselamatan pribadi saya. Sebelum menerima baptisan, saya diajarkan bahwa untuk menerima Kristus, saya hanya perlu berdoa kepada Yesus dan memberitahukan bahwa saya percaya kepada-Nya dan memohon agar Dia mengampuni dosa-dosa saya. Dengan mengatakan hal-hal tersebut maka saya telah menerima Kristus dan Roh Kudus akan tinggal di dalam saya.
Tetapi, setelah dibaptis, saya tidak merasakan kehadiran Roh Kudus di dalam diri saya. Saya tidak berbicara dalam bahasa roh seperti yang dialami oleh jemaat mula-mula ketika mereka menerima Roh Kudus (Kis. 2:4). Gereja tempat saya beribadah juga tidak mengalami banyak tanda dan mujizat, seperti yang terjadi pada gereja mula-mula (Kis. 5:12, 16).
Tetapi sejak menerima Kristus di gereja tersebut, saya tidak berpikir untuk mencari gereja lain yang berdoa dalam bahasa roh dan melakukan banyak tanda dan mujizat. Setelah menyelesaikan studi dan kembali ke Malaysia pada tahun 1982, saya terus berkebaktian di gereja tersebut.
MENOLAK GEREJA ISTRI SAYA
Pada tahun 1986, saya menikah dengan seorang jemaat Gereja Yesus Sejati dan dia mengajak saya ke gerejanya. Tetapi saya meyakinkan dia bahwa doktrin-doktrin gereja saya sesuai dengan pengajaran Alkitab dan gerejanya salah.
Istri saya berdoa dan berusaha keras mengabarkan Injil kepada saya, tetapi saya bersikeras menolaknya. Saya diajarkan bahwa doktrin Gereja Yesus Sejati menyimpang dari kebenaran. Saya tidak mau mengalah kepada istri saya karena merasa berada di pihak yang benar.
Walau demikian, karena Gereja Yesus Sejati yang terdekat jaraknya dua jam perjalanan, biasanya saya akan mengantar istri ke gerejanya dan mengikuti kebaktian bersamanya meskipun ada keberatan hati dengan doktrin dan kepercayaannya. Dengan berlalunya waktu, saya mulai melihat banyak hal-hal baik dari gereja tersebut. Saya melihat jemaat yang tekun dalam doa, banyak tanda-tanda dan mukjizat yang terjadi, dan gereja berkembang pesat. Tetapi pengamatan ini belumlah cukup untuk mengubah pandangan saya. Saya masih bersikeras bahwa gereja sayalah yang benar dan Gereja Yesus Sejati salah. Saya terus datang berkebaktian di gereja saya setiap ada kesempatan.
GEREJA TUHAN YANG SEJATI
Pada bulan Agustus 1992, saya terserang flu berat. Karena takut menulari istri dan putri kecil saya, saya memutuskan untuk tidur di kamar lain. Malam itu, saya mendapat mimpi yang sangat jelas. Di dalam mimpi, saya melihat dua gedung gereja. Di sebelah kiri, saya melihat gereja saya dan mengenali banyak jemaat yang berdiri di depan pintu masuknya. Di sebelah kanan, saya melihat gereja kecil bertuliskan “Gereja Yesus Sejati” dan sekelompok besar jemaatnya juga berdiri di depannya. Saya tidak mengenal siapa pun di antara mereka.
Kedua gereja itu dipisahkan oleh seruas jalan. Jalan itu tampak lurus dan membentang jauh sampai menghilang di kaki langit. Di atas kedua gereja, langit biru cerah tak berawan.
Jemaat kedua gereja tersebut terlibat dalam perdebatan tentang gereja mana yang benar. Mereka berteriak-teriak dari seberang jalan untuk menekankan alasan-alasan mereka. Hal ini berlangsung cukup lama dan tampak sangat nyata bagi saya.
Tiba-tiba, ada suara yang keras dari atas berkata, “Gereja Yesus Sejati adalah gereja Tuhan yang sejati.” Pada saat itu saya menyadari bahwa pendapat dan penilaian saya tentang gereja mana yang benar, keliru. Walaupun saya masih tidur, saya merasakan keinginan kuat untuk tunduk pada Tuhan, memohon pengampunan, dan menyembah Dia.
Ketika membuka mata, saya melihat seberkas cahaya terang dari sudut langit-langit kamar menyinari saya. Sekejap kemudian langsung lenyap lagi. Saya pun terbangun dari tidur. Merasakan dorongan yang kuat untuk berlutut dan berdoa, maka saya melakukannya.
DITEGUHKAN OLEH ROH KUDUS
Walaupun pada mulanya saya yakin bahwa suara yang saya dengar itu adalah suara Tuhan, namun kemudian saya mulai meragukannya. Selama beberapa bulan berikutnya, saya sering memikirkan apa makna mimpi itu dan mengapa saya memimpikannya. Saya tidak yakin bahwa mimpi itu berasal dari Tuhan dan bertanya-tanya mengapa Dia menyatakan sesuatu kepada saya dengan cara ini.
Saya terus berdoa dan beberapa kali mengikuti kebaktian di Gereja Yesus Sejati, tetapi masih tidak ada kemajuan dalam mengatasi keraguan saya. Karena itu, saya menyimpan sendiri mimpi itu dan tidak menceritakannya kepada istri saya.
Pada bulan Desember 1992, saya mengajak keluarga saya berlibur ke Australia. Di akhir perjalanan, kami tinggal di rumah kerabat istri saya, yang juga jemaat Gereja Yesus Sejati. Pada hari Sabat kami pergi ke gereja bersama-sama, dan saya bertekad untuk memohon kepada Tuhan agar menyatakan kepada saya apakah mimpi itu benar-benar berasal dari-Nya.
Di sesi doa pertama, saya memohon agar Tuhan memberikan Roh Kudus, untuk membuktikan bahwa wahyu yang saya terima itu benar adanya. Sungguh mengejutkan, saya menerima Roh Kudus dan bisa berbahasa roh. Saya merasakan arus hangat yang mengalir dari bahu hingga ke kaki dan ada sukacita yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata di dalam diri saya.
Hati saya melimpah dengan sukacita dan rasa syukur kepada Tuhan Yesus karena Dia menyatakan diri-Nya kepada saya dengan cara yang sangat ajaib. Dengan menerima Roh Kudus, saya percaya dengan segenap hati bahwa Gereja Yesus Sejati sungguh adalah gereja Tuhan yang sejati.
Dengan menerima Roh Kudus sebagai peneguhan atas mimpi saya, maka lenyaplah semua keraguan saya dan saya percaya sepenuhnya akan doktrin Gereja Yesus Sejati. Tiga bulan kemudian saya pun dibaptis.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena Dia berbicara kepada saya dan membawa saya kepada kawanan-Nya dengan cara yang begitu luar biasa. Dia mengetahui saya yang begitu keras kepala dan membuat saya tersadar gereja mana yang merupakan milik-Nya. Jika tidak demikian, pastilah saya masih menjadi domba yang tersesat mengembara di padang belantara, yang tidak dapat mengenali suara gembala yang baik, Tuhan kita Yesus.
Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan kita yang Maha Kuasa, Yesus Kristus.