SAUH BAGI JIWA
Yang Harus Dilakukan Orang Muda
“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’” (Pengkhotbah 12:1)
“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’” (Pengkhotbah 12:1)
Pengkhotbah mengingatkan dan menasihatkan orang muda untuk menghargai masa mudanya dengan mengingat Tuhan. Janganlah kita hidup sekehendak hati sendiri, untuk mencari kesenangan, atau hanya untuk mengejar impian dan cita-cita saja. Ketahuilah bahwa semua itu adalah sia-sia belaka. Pengkhotbah sudah mengalami banyak hal semasa hidupnya, sehingga dia dapat memberikan nasihat ini, dengan tujuan agar kita tidak mengalami penyesalan yang sama dengannya.
Sejak muda, kita harus menanamkan rasa takut dan hormat kepada Tuhan, sebab keberadaan kita di dunia ini adalah karena Tuhan. Dialah yang telah menciptakan kita dan telah memberikan kita kesempatan untuk hidup di dunia ini. Yesus juga telah mati untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga kita dapat memiliki pengharapan akan hidup kekal. Maka dari itu, kita harus hidup bagi Tuhan. Kita harus mempersembahkan diri kita sebagai korban yang berkenan kepada-Nya dan melayani-Nya.
Kita dapat melakukan hal ini sejak masih muda, ketika kita masih memiliki banyak kekuatan dan semangat. Seiring berjalannya waktu, ketika usia kita semakin bertambah, maka kekuatan dan semangat kita pun akan memudar. Kita akan menjadi tua dan lemah, bahkan mungkin sakit. Pada saat itu, kita mungkin akan sulit untuk berbuat sesuatu, termasuk untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan.
Maka, masa muda adalah suatu kesempatan yang baik. Beberapa nasihat ini sangat baik untuk orang-orang muda. Pertama, hiduplah menurut perintah Tuhan. Sejak muda, kita harus mengenal firman Tuhan dan berusaha untuk melakukannya dengan setia agar dapat menjaga kekudusan (Mzm 119:9). Oleh karena itu, untuk dapat menjaga kekudusan, kita harus lebih dahulu mengerti kekudusan seperti apa yang Tuhan kehendaki dari kita. Dan hal itu dapat kita ketahui melalui firman-Nya yang tertulis di dalam Alkitab.
Kemudian, janganlah hidup menurut hawa nafsu, melainkan lakukanlah apa yang baik dan berkenan kepada Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan dalam
Bukan hanya itu, Rasul Paulus juga menghendaki orang muda agar dapat menjadi teladan. Ia menuliskan dalam
Oleh sebab itu, pakailah masa muda kita sebagai waktu yang terbaik bagi Tuhan. Percayalah bahwa jika kita melakukannya, kita akan berbahagia. Ketika kita mengingat Tuhan sejak muda, senantiasa memuji dan menyembah-Nya, percaya kepada-Nya, dan hidup menurut kehendak-Nya, maka kita tidak akan menyesal di masa tua. Kita akan bersukacita sebab Tuhan akan senantiasa menyertai dan melindungi kita. Bahkan, Pemazmur mengatakan, “Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar” (Mzm 92:15). Dengan demikian, kehidupan kita–terutama masa muda kita akhirnya tidak menjadi sia-sia. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 27-28 Desember 2025
1. Bacalah renungan “SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA”
2. Ceritakanlah tekad Anda di tahun 2026 untuk membuat hidup Anda semakin bermakna lagi dan semakin memuliakan Tuhan. Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
3. Berdoalah bersama-sama. Mengucap syukurlah atas tahun 2025 dan mohonlah penyertaan Tuhan di tahun 2026.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.