SAUH BAGI JIWA
Nasihat untuk Pemuda
“Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” (Pengkhotbah 11:9)
“Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” (Pengkhotbah 11:9)
Masa muda adalah masa yang paling indah. Umumnya, di masa muda, kita ada dalam kondisi yang paling kuat dan bersemangat. Di masa muda juga inilah kita dapat menikmati segala sesuatu dan memiliki cukup kemampuan untuk memuaskan keinginan hati kita. Kita memiliki kebebasan yang lebih banyak daripada ketika kita masih anak-anak.
Namun, masa muda juga merupakan masa yang berisiko. Kebebasan dalam bergaul dan kemampuan untuk menuruti kehendak sendiri dapat menjadi sesuatu yang berbahaya, jika tidak disertai pengendalian diri yang baik dan rasa takut akan Tuhan. Alkitab berkata pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik–apalagi di era modern ini yang kemajuan teknologinya begitu pesat. Kita dapat bergaul dengan siapa saja dan dapat menggunakan internet dengan bebas setiap saat. Semua bergantung pada diri kita sendiri, apakah kita mau menuruti keinginan mata dan hati kita atau tetap melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada Allah.
Maka, sebagai pemuda, kita perlu senantiasa mengingatkan diri sendiri bahwa kelak kita harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita di hadapan Allah. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Walaupun kita memiliki banyak kebebasan, namun janganlah menyalahgunakan kebebasan tersebut untuk sesuatu yang tidak baik, yang tidak berguna, dan yang tidak berkenan kepada Allah.
Janganlah kita meniru perbuatan orang Israel yang tidak mau mendengar suara Tuhan, melainkan berbuat sesuka hati mereka. Yeremia 32:30 mencatatkan, “Sebab orang Israel dan orang Yehuda hanyalah melakukan yang jahat di mata-Ku sejak masa mudanya.” Selain itu, Yeremia 22:21 juga menuliskan, “Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: ‘Aku tidak mau mendengarkan!’ Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!” Mereka tidak mau dididik, sehingga Allah menjadi murka dan banyak dari mereka yang dijatuhi hukuman dan dibinasakan.
Tentu kita tidak ingin berakhir seperti orang Israel yang bebal itu. Maka, kita harus belajar dari tokoh-tokoh di dalam Alkitab yang memiliki rasa takut dan hormat kepada Allah. Dari Perjanjian Lama, kita dapat meneladani Daud dan Daniel. Sedangkan dari Perjanjian Baru, kita dapat belajar dari Paulus dan Timotius. Mereka belajar untuk takut akan Tuhan dan untuk melakukan kehendak-Nya. Daripada menghabiskan waktu dengan sia-sia atau menuruti hawa nafsu kedagingan, kita dapat belajar seperti mereka yang memilih untuk hidup bergaul erat dengan Tuhan.
Inilah nasihat yang baik bagi setiap pemuda: “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni” (2 Tim 2:22). Jika orang muda dididik dan diarahkan dengan benar, maka mereka dapat menjadi seperti anak-anak panah yang dapat dipakai untuk memuliakan nama Tuhan dan menjadi orang yang berguna bagi sesama. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 20-21 Desember 2025
1. Bacalah renungan “TERUSLAH BERBUAT BAIK”
2. Pikirkan sebuah contoh perbuatan “memberi dan berbagi” yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bergereja. Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat dengan tulus hati memberi dan berbagi kepada sesama.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.