SAUH BAGI JIWA
Teladan Paulus
Bacaan Alkitab Harian –
“Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu” (Filipi 3:17)
“Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu” (Filipi 3:17)
Perikop dalam kitab bacaan kita pada hari ini dibuka dengan sebuah nasihat dari Rasul Paulus. Nasihat tersebut mengajak para pembaca untuk mengikuti teladan Paulus dan untuk memperhatikan mereka yang hidup sama seperti dirinya dan pengikut Kristus lainnya. Mengapa? Karena banyak orang hidup sebagai seteru salib Kristus di mana mereka akan berujung kepada kebinasaan. Tentu kita tidak ingin menjadi orang yang seperti demikian.
Lalu, teladan apa saja yang dapat kita pelajari dari kehidupan Paulus? Jika kita menelusuri Alkitab, terlebih lagi surat-surat yang Paulus tulis, kita dapat menemukan ada begitu banyak teladan dan dorongan Paulus yang dapat kita pelajari dan tanamkan di dalam kehidupan kita.
Dalam Filipi 2:3, Paulus mendorong agar kita “tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.” Meskipun Paulus memiliki pengaruh besar dan pengetahuan tinggi, ia selalu menganggap dirinya hanyalah seorang hamba Kristus, bahkan menyebut dirinya hina (1 Kor 15:9). Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap rendah hati di dalam setiap pelayanan yang kita ambil. Jika kita melakukan pelayanan hanya untuk mencari pujian, maka pelayanan kita akan menjadi sia-sia. Pelayanan kita sesungguhnya hanya ditujukan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Kita juga dapat melihat bagaimana Paulus tidak menyerah dalam pelayanannya, meskipun ia menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. Dia tetap setia dalam melakukan tugas pelayanan dan pemberitaan Injil (Kis 20:24). Pada hari ini, kita pun mungkin menemukan berbagai rintangan saat melakukan tugas pelayanan. Entah itu rasa lelah, kritikan pedas dari orang lain, ataupun penolakan. Namun, kiranya seperti Paulus, kita mau tetap setia dan tidak menyerah.
Selain itu, kita juga mau belajar untuk hidup dalam kasih dan pengampunan. Rasul Paulus menasihati dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Ef 4:32). Kasih dan pengampunan adalah dua hal yang mungkin masih sulit untuk diterapkan dalam kehidupan kita, terlebih jika seseorang atau sekelompok orang telah begitu menyakiti hati kita. Paulus sendiri pun pernah ditinggalkan oleh orang-orang, tapi ia mengatakan, “Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka” (2 Tim 4:16).
Sikap-sikap inilah yang menunjukkan bahwa Kristus benar-benar hidup di dalam diri kita. Janganlah kiranya kita hidup sebagai seteru salib Kristus yang menjadikan perutnya sebagai Tuhan dan yang pikirannya hanya tertuju kepada perkara duniawi. Mari kita ingat bahwa kewargaan kita adalah di dalam sorga. Maka, kiranya kita dapat hidup dengan setia dan benar, sambil menantikan Juruselamat kita yang akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia. Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Nasihat-nasihat kepada jemaat
17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?