SAUH BAGI JIWA
Bersatu dan Merendahkan Diri Seperti Kristus
Bacaan Alkitab Harian –
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan…” (Filipi 2:1)
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan…” (Filipi 2:1)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dengan keberagaman suku, bahasa, dan budaya. Kondisi geografis ini membuat masyarakat hidup terpisah-pisah, sehingga pada masa penjajahan, perjuangan awal sering kali mudah dipatahkan melalui politik adu domba.
Kemerdekaan tidak dapat tercapai tanpa adanya persatuan. Masyarakat harus bersatu dengan mempunyai tujuan yang sama untuk dapat merdeka. Setelah merdeka pun, tanpa adanya persatuan dan pengorbanan dari warga negara maupun pemerintah, suatu negara dapat dengan mudah runtuh. Kita memerlukan sikap rela berkorban akan kepentingan dan keselamatan diri sendiri demi mempertahankan kemerdekaan negara ini–seperti yang dilakukan oleh beberapa sosok pahlawan kita ketika memperjuangkan kemerdekaan.
Sama halnya dengan kerajaan rohani, yaitu gereja. Perlu adanya persatuan dan sikap mengesampingkan kepentingan diri sendiri dalam kehidupan bergereja. Hal ini juga diungkapkan oleh Rasul Paulus dan Timotius dalam surat kepada jemaat di Filipi. Dalam Filipi 2:1-4, mereka memberikan nasihat agar jemaat dapat bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.
Kasih merupakan hal dasar dari persekutuan dalam Kristus. Mengapa? Jika kita renungkan kembali, setiap orang dapat bersekutu dan menjadi jemaat karena adanya satu persamaan, yaitu kasih karunia Allah.
Karena dosa, kita telah kehilangan kemuliaan Allah yang awalnya diberikan pada saat penciptaan. Namun, Allah menyayangi manusia sedemikian rupa, sehingga Ia rela turun ke dunia dan menebus dosa manusia di kayu salib dalam rupa manusia (Rm 3:23-24). Oleh karena kasih karunia Allah, kesatuan jemaat pun menjadi mungkin diciptakan. Maka, kasih karunia dan kasih Allah seharusnya menjadi dasar dan dorongan dari persatuan jemaat.
Sebaliknya, apa yang menjadi hal perusak kesatuan jemaat? Filipi 2:3-4 mencantumkan jawabannya, yaitu kepentingan diri sendiri. Dalam gereja, tentunya kita akan hidup bersama-sama dengan banyak orang dan setiap orang pada dasarnya memiliki kepentingan diri sendiri. Kepentingan pribadi yang sama dari beberapa individu dapat bersatu, dan mereka dapat berkembang menjadi kelompok-kelompok kecil. Kita harus berhati-hati, karena ketika dasar dalam persatuan itu bukan lagi kasih karunia Allah, maka dapat timbul perpecahan, penyebaran fitnah, sikap saling menghakimi, dan lainnya.
Kiranya Tuhan Yesus sendirilah yang menjadi teladan kita. Saat di dunia, Tuhan Yesus melayani dan berkorban (Mrk 10:45). Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk mengesampingkan kepentingan diri sendiri. Kiranya dalam kehidupan berjemaat, kita juga dapat saling melayani dengan rendah hati. Dengan adanya kasih dan kerendahan hati, kesatuan jemaat pun dapat terpelihara dalam kasih karunia Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus
1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?