SAUH BAGI JIWA
Kasih yang Menjadi Ikatan Sempurna
Bacaan Alkitab Harian –
“Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri” (Efesus 5:28)
“Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri” (Efesus 5:28)
Dari zaman dahulu sampai sekarang, kita sering mendengar berita-berita tentang perceraian. Dua orang yang dulu bersepakat untuk hidup bersama dalam sebuah ikatan, merubah pikiran mereka sehingga memutuskan untuk berpisah. Meskipun ada banyak sekali hal yang dapat menjadi alasan bagi dua orang untuk bercerai, namun pada dasarnya, mereka mungkin tidak memahami arti kasih sesungguhnya. Mereka juga mungkin tidak mengaplikasikan kasih yang sesungguhnya, yang bersumber dari Tuhan.
Perikop bacaan kita pada hari ini sering dianggap hanya berbicara tentang relasi suami-istri. Namun, Rasul Paulus mengajarkannya dengan makna yang jauh lebih dalam, yaitu hubungan Kristus dengan jemaat. Hubungan pernikahan Kristen bukanlah sekadar ikatan lahiriah, melainkan cerminan dari kasih Kristus yang rela berkorban bagi jemaat-Nya.
Paulus menekankan agar istri tunduk kepada suami, yang dilakukan sebagai wujud penghormatan dan kepercayaan. Sebaliknya, suami dipanggil untuk mengasihi istrinya dengan kasih yang berkorban, sama seperti Kristus mengasihi gereja. Kasih Kristus ini bukan sekadar perasaan, tapi sebuah tindakan nyata. Ia menyerahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib demi menebus umat-Nya.
Dengan demikian, relasi suami-istri yang sehat bukan didasarkan pada ego, dominasi, atau kepentingan diri sendiri, melainkan pada kasih yang tulus dan kerelaan untuk saling melayani. Paulus bahkan menegaskan bahwa siapa yang mengasihi pasangannya, pada dasarnya sedang mengasihi dirinya sendiri, karena keduanya telah menjadi ‘satu daging’.
Perikop ini mengingatkan kita bahwa kasih adalah dasar dari semua relasi, baik dalam hubungan keluarga maupun dalam kehidupan rohani. Bagi suami, kasih berarti melindungi, mengorbankan kenyamanan pribadi, dan memimpin dengan kerendahan hati. Sedangkan bagi istri, kasih berarti menghargai, mendukung, dan memercayai. Dalam keduanya, Kristus menjadi teladan utama.
Lebih luas lagi, hubungan ini melambangkan ikatan Kristus dengan gereja. Kita sebagai jemaat dipanggil untuk hidup dalam ketundukan kepada Kristus, yang adalah Kepala. Tunduk berarti kita taat kepada-Nya dan mengikuti pimpinan-Nya. Kita mau mengasihi-Nya, sebab Kristus pun telah lebih dahulu mengasihi kita dengan kasih yang sempurna.
Oleh karena itu, marilah kita menjadikan kasih Kristus sebagai fondasi dalam kehidupan rumah tangga dan dalam kehidupan bergereja. Bagi yang sudah menikah, renungan ini kiranya dapat menjadi pengingat bagi kita untuk saling mengasihi dan menghormati. Dan bagi jemaat, kiranya kita dapat menjadi terdorong untuk tetap mengasihi Kristus dan setia kepada-Nya.
Kiranya kasih yang rela berkorban itu menjadi ikatan yang sempurna dalam setiap relasi kita, sehingga hidup kita dapat memuliakan nama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri
22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?