SAUH BAGI JIWA
Kendalikan Dirimu
“Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: ‘Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai’” (Hakim-Hakim 14:3b)
“Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: ‘Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai’” (Hakim-Hakim 14:3b)
Semua orang memiliki keinginan, baik keinginan secara materi maupun non-materi. Contoh keinginan secara materi adalah kita ingin makanan atau minuman ini, kita ingin membeli barang itu, dan sebagainya. Sedangkan yang non-materi misalnya kita ingin menjadi seorang yang disukai orang lain atau mendapatkan penghormatan. Namun, kita perlu berhati-hati karena keinginan kita tidak selalu selaras dengan apa yang dituliskan dalam Alkitab. Terkadang kita memiliki keinginan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Dalam Hakim-Hakim 14, kita dapat menemukan beberapa keinginan Simson–seorang nazir Allah yang telah dipilih bahkan sejak dia berada di kandungan (Hak. 13:5). Pertama, ia ingin menikahi seorang perempuan Filistin, karena ia menyukai perempuan itu. Padahal, orang Israel dilarang untuk menikah dengan bangsa asing–orang yang tidak menyembah Tuhan (Ul. 7:3-4). Apalagi, Simson adalah seseorang yang dipilih Tuhan. Meskipun dituliskan bahwa hal ini datang dari Tuhan dalam ayat 4, namun bukan berarti Tuhan menyetujui pernikahan campur tersebut, tapi Tuhan mau pakai kelemahan dan keinginan Simson untuk menggenapi rencana-Nya.
Keinginan kedua Simson dapat kita lihat ketika dia memakan madu dari kerangka mayat singa. Imamat 11:24-28 menjelaskan bahwa menyentuh bangkai hewan dapat membuat seseorang menjadi najis hingga matahari terbenam. Sebagai seorang nazir, Simson seharusnya tahu untuk hidup dengan kudus dan tidak melakukannya. Namun karena dia ingin, maka dia pun mengambil madu itu, bahkan memberikannya kepada kedua orang tuanya.
Terakhir, Simson memberikan teka-teki kepada orang banyak. Teka-teki tersebut sangat sulit, sampai-sampai dia mengatakan, “Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku.” Mengapa dia memberikan teka-teki semacam itu? Itu karena dia mengharapkan suatu kebanggaan, sedangkan kita tahu bahwa Tuhan tidak menyukai orang yang sombong (Ams. 16:5). Pada akhirnya dia sendiri harus mengakui kekalahannya dan dipermalukan.
Pada hari ini, apa keinginan kita? Apakah keinginan itu bertentangan dengan kehendak Tuhan? Jika ya, maka kita perlu belajar dari kisah Simson ini. Meskipun dipilih Tuhan sejak lahir, Simson sering kali mengikuti keinginannya sendiri tanpa mempertimbangkan apakah hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia menikahi perempuan Filistin, memakan madu dari bangkai singa, dan mencari kebanggaan melalui teka-teki—semua karena keinginannya sendiri.
Marilah kita belajar untuk menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak Tuhan. Kita harus mengendalikan keinginan kita agar tidak menyimpang dari kehendak-Nya. Tuhan memang bisa memakai kelemahan manusia untuk menggenapi rencana-Nya, tetapi itu bukan berarti Tuhan menyetujui setiap pilihan kita. Yang Tuhan kehendaki adalah ketaatan. Ketaatan menunjukkan bahwa kita percaya penuh kepada-Nya, bahkan ketika keinginan kita berbeda dengan apa yang Tuhan nyatakan. Dan dari hidup yang taat itulah, Tuhan dapat bekerja dengan luar biasa. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 22-23 November 2025
1. Bacalah renungan “KENDALIKAN DIRIMU”
2. Pikirkanlah sebuah contoh dalam kehidupan kita sehari-hari, bagaimanakah keinginan (atau ambisi) kita bisa bertentangan dengan kehendak Tuhan. Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat mengendalikan keinginan kita, dan menyelaraskannya dengan kehendak Tuhan.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.