“Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih” (Efesus 4:16)

Dalam pembangunan suatu rumah, kita pasti membutuhkan tenaga dari banyak orang. Ada yang bertugas untuk merancang rumahnya. Ada yang bertugas untuk membangun fondasi yang kuat. Ada yang bertugas untuk mendirikan dinding. Ada juga yang bertugas untuk menata atap rumah, mengecat, dan tugas-tugas lainnya. Setiap bagian itu memiliki perannya masing-masing dan semuanya penting agar rumah itu dapat berdiri dan layak dihuni.

Sama halnya seperti yang terjadi dalam gereja. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing kasih karunia menurut ukuran pemberian-Nya. Dari satu orang ke orang lainnya mungkin tidak sama. Ada yang mempunyai karunia untuk mengajar. Ada yang mempunyai karunia untuk berkhotbah. Ada juga yang mempunyai karunia untuk mengiringi kebaktian dan dalam hal-hal lainnya yang mungkin tidak terlihat oleh banyak orang. Meskipun berbeda-beda, semua karunia itu berasal dari Tuhan.

Selain itu, meskipun berbeda-beda, semuanya juga mempunyai tujuan yang sama, yaitu agar gereja bertumbuh. Semua karunia itu diberikan oleh Tuhan agar kita dapat membangun tubuh Kristus—yang adalah gereja—dalam kasih. Semuanya itu diberikan agar kita dapat melakukannya demi kemuliaan Tuhan, yang adalah Kepala dari gereja.

Roma 12:4-5 menuliskan, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.” Walaupun kita mempunyai tugas dan talenta yang berbeda-beda, tapi kita adalah satu di dalam Tuhan.

Oleh karena itu, kita seharusnya saling melengkapi satu sama lain, bukan saling membandingkan. Kita tidak boleh merasa bahwa karunia yang ada pada diri kita lebih tinggi dibandingkan karunia yang ada pada diri orang lain. Kita juga tidak dapat selalu menyerahkan tugas kepada orang lain dengan alasan orang tersebut mempunyai karunia yang lebih baik daripada kita. Kita tidak boleh berpikir bahwa Tuhan tidak adil dalam membagikan karunia kepada umat-Nya. Ingatlah bahwa kita semua masing-masing telah diperlengkapi menurut ukuran Tuhan dan semua karunia yang kita miliki adalah untuk pertumbuhan tubuh-Nya.

Kiranya kita dapat setia dalam menggunakan apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita. Walaupun menurut kita karunia yang kita miliki ‘tidak terlalu signifikan’, kiranya kita dapat tetap setia melakukannya. Jangan sampai kita menjadi seorang hamba yang dianggap jahat karena hanya menyembunyikan talenta yang diberikan tuannya tanpa berusaha untuk mengembangkannya (Mat 25:25-26). Tetaplah bersemangat dalam pembangunan tubuh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Haleluya!