SAUH BAGI JIWA
Roh Bertentangan dengan Daging
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini” (Galatia 4:29)
“Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini” (Galatia 4:29)
‘Roh memang penurut, tapi daging lemah.’ Bagi kalangan orang-orang Kristen, tentu kalimat ini sudah sangat familiar di telinga kita. Entah kita mendengarnya melalui suatu khotbah ataupun dalam perbincangan biasa. Sering kali hal ini juga menjadi sebuah alasan atas ketidakberdayaan kita dalam melawan godaan dan keinginan dalam dunia. Hanya saja, apakah Tuhan menghendaki demikian? Apakah boleh kita menggunakan kalimat tersebut untuk terus menormalisasi atau memaklumi kesalahan yang kita lakukan?
Dalam suratnya ke gereja Galatia, Rasul Paulus menyampaikan pesan terkait hal ini, bahwa sebagai pengikut-pengikut Kristus, kita harus melawan kedagingan kita. Rasul Paulus menjelaskannya dengan mengajak kita untuk melihat kembali ke perjanjian lama–di zaman Abraham.
Abraham memiliki dua anak, yaitu Ismael dan Ishak. Namun, kelahiran kedua anak tersebut melalui proses yang berbeda. Ismael dilahirkan karena rasa ketidakpercayaan dan atas dasar keinginan Abraham dan Sara sendiri. Mereka berpikir mungkin anak yang dijanjikan lahir bukan dari rahim Sara. Sehingga atas keinginan dan pemikiran mereka sendiri, diambillah Hagar, untuk memberi keturunan kepada Abraham. Proses tersebut tidaklah sesuai dengan janji dan kehendak Tuhan. Rasul Paulus menyebut Ismael sebagai ‘anak yang diperanakkan menurut daging’.
Di kemudian hari, lahirlah Ishak, yang merupakan anak perjanjian dan yang dilahirkan dari rahim Sara. Ishak adalah anak yang lahir menurut kehendak Tuhan. Rasul Paulus menyebutnya dengan istilah ‘anak yang diperanakkan menurut Roh’.
Ketika kedua anak tersebut bertumbuh bersama, Ismael malah menganiaya Ishak–inilah yang dijelaskan dalam Galatia 4:29. Memang Alkitab tidak menuliskan secara detail seperti apa Ismael memperlakukan Ishak. Tapi satu hal yang pasti adalah anak yang diperanakkan menurut daging itu menganiaya anak yang diperanakkan menurut Roh.
Jika kita merenungkannya dengan lebih dalam, hal ini menjadi suatu gambaran kehidupan kita di dalam dunia ini. Siapakah musuh kita yang sering kali menggoda kita untuk tidak menuruti kehendak dan perintah Tuhan? Keinginan daging kita. Keinginan daging berlawanan dan berseteru dengan keinginan Tuhan. Maka, apa yang harus kita lakukan?
Kita harus dapat melawan keinginan daging tersebut dan menang atasnya. Jika kita kembali merujuk pada peristiwa Ishak dan Ismael, akhirnya Abraham mengusir Hagar dan Ismael. Hari ini juga sama. Ketika keinginan daging itu muncul dalam hati dan pikiran kita, kita harus dapat mengusirnya jauh-jauh.
Tapi, kita tidak dapat melakukannya dengan kekuatan diri sendiri. Kita harus bersandar pada pertolongan Roh Kudus. Jauhkanlah diri kita dari hal-hal yang memicu dosa, baik itu lingkungan, kebiasaan, ataupun pola pikir yang tidak baik. Kita juga dapat masuk ke dalam kawanan domba, yaitu komunitas seiman, agar kita dapat saling menguatkan satu sama lain. Dengan demikian, kita dapat lebih menuruti keinginan dan kehendak Tuhan.
Kiranya Tuhan Yesus menyertai kita selalu. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Hagar dan Sara
21 Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar –
25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab – dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.
27 Karena ada tertulis:
”Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!
Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah
menderita sakit bersalin!
Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak
dari pada yang bersuami.”
28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.
29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? ”Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu.”
31 Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?