SAUH BAGI JIWA
Seperti Menyambut Malaikat
Bacaan Alkitab Harian –
“…tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri” (Galatia 4:14b)
“…tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri” (Galatia 4:14b)
Di Selandia Baru, ada tradisi penyambutan tamu yang unik, yang dilakukan oleh suku Maori. Di mana mereka melakukan hongi, yakni saling menyentuhkan dahi dan hidung sambil berbagi napas. Konon, hal itu bukan sekadar salam, tapi suatu simbol penerimaan, penghormatan, dan penyatuan semangat. Ini mengingatkan kita pada suatu kisah di Alkitab, di mana ada seseorang yang disambut layaknya malaikat Allah.
Ya, ini merupakan suatu peristiwa yang pernah terjadi di gereja Galatia, dan yang kemudian dituliskan kembali oleh Rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat Galatia. Ia menceritakan kesannya yang mendalam akan hubungannya dengan jemaat di sana. Jemaat Galatia telah memperlakukannya dengan perlakukan yang sangat baik dan istimewa.
Mengapa jemaat di kota itu mau menyambutnya sedemikian rupa? Tentu, hal itu tidak terlepas dari kenyataan bahwa jemaat Galatia memiliki relasi yang sangat baik dengan hamba Tuhan tersebut.
Saat pertama kali datang ke Galatia, Paulus mengalami sakit pada tubuhnya. Ia khawatir jemaat Galatia akan menganggapnya sebagai pencobaan. Kendati demikian, ia justru kagum dan memuji kasih dari pada jemaat tersebut. Meskipun Paulus dalam keadaan sakit, mereka tidak merasa jijik, tidak menolak kedatangannya, dan juga tidak menganggapnya sebagai seorang yang hina. Malahan mereka mau menyambut dan memperlakukan dirinya seperti seorang malaikat, bahkan menyambutnya seperti menyambut Tuhan Yesus sendiri.
Pada saat itu, Paulus diduga mengalami gangguan serius pada penglihatannya. Beberapa penafsir Alkitab bahkan mengaitkan kondisi matanya sebagai alasan mengapa ia menulis surat kepada jemaat Galatia dengan huruf-huruf yang besar (Gal 6:11). Kita dapat membayangkan betapa beratnya kondisi fisik Paulus saat itu.
Namun yang luar biasa adalah dalam keadaan seperti itu, jemaat Galatia menunjukkan kasih yang begitu mendalam. Paulus bersaksi bahwa jika mungkin, mereka bahkan rela mencungkil mata mereka sendiri dan memberikannya kepadanya. Bukankah ini merupakan tindakan yang sangat mulia dan menjadi bukti yang nyata bahwa mereka mengasihi seorang hamba Tuhan?
Bagaimana dengan kita hari ini? Apakah kita juga memiliki kesan yang mendalam terhadap para pelayan-Nya? Apakah kita rela berkorban, baik itu materi, waktu, tenaga, ataupun perhatian, demi mendukung mereka yang berjuang dalam pelayanan kepada Tuhan?
Sesungguhnya, ada banyak sekali catatan mengenai hal ini di dalam Alkitab. Tapi, acapkali hal ini menjadi tabu untuk dibicarakan. Padahal ada janji berkat tersendiri ketika kita melakukan hal-hal ini.
Tuhan Yesus sendiri pernah berkata, “Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar’ (Mat 10:41). Bahkan, dalam ayat selanjutnya, Tuhan Yesus memperluas skalanya, yakni bukan hanya ditujukan terhadap hamba Tuhan, tapi juga kepada salah seorang yang kecil dari antara murid-Nya. Seseorang tidak akan kehilangan upahnya ketika ia mau memberikan secangkir air sejuk kepadanya.
Oleh karena itu, mari kita pelihara kasih persaudaraan. Jangan sampai kita lupa untuk memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian, beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. Tuhan Yesus memberkati. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Ingatlah akan hubungan kita yang semula
12 Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu.
13 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku.
14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
15 Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.
16 Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
17 Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka.
18 Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu.
19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
20 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?