SAUH BAGI JIWA
Dibenarkan karena Iman
Bacaan Alkitab Harian –
“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Galatia 3:26)
“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Galatia 3:26)
Allah telah berjanji untuk menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham, sebab Abraham adalah seorang yang beriman kepada Allah. Hal ini telah dibuktikan melalui ketaatannya akan perintah Allah. Allah menyuruh Abraham untuk meninggalkan tanah kelahirannya, Ur-Kasdim, untuk pergi ke tempat yang ditunjuk Allah, yaitu tanah Kanaan.
Abraham taat sepenuhnya akan perintah Allah. Dia rela meninggalkan zona nyamannya itu untuk pergi ke suatu tempat yang sama sekali asing baginya, karena dia percaya kepada Allah. Abraham juga percaya ketika dikatakan bahwa keturunannya akan menjadi sangat banyak, padahal istrinya mandul. Oleh karena imannya, Abraham dibenarkan oleh Allah.
Maka, kita pun akan dibenarkan sama seperti Abraham jika kita beriman kepada Allah. Kita yang telah dibaptis di dalam Kristus telah mengenakan Kristus dan menjadi anak-anak Allah. Galatia 3:7 juga mengatakan bahwa mereka yang hidup oleh iman adalah anak-anak Abraham. Jadi, kita yang percaya kepada Allah adalah keturunan Abraham juga secara rohani dan berhak menerima janji Allah.
Selanjutnya, Roma 8:17a meneguhkannya, dengan menuliskan, “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus.”
Jadi jelaslah bahwa orang beriman menjadi ahli waris Allah karena janji dan bukan karena perbuatan. Tapi bukan berarti bahwa perbuatan itu sama sekali tidak penting dan tidak perlu diperhatikan. Sebab, Yakobus 2:22 berkata, “Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” Iman dapat disempurnakan dengan perbuatan-perbuatan. Tanpa perbuatan, iman tersebut adalah iman yang kosong dan mati.
Bagaimana kita dapat membuktikan iman kita, jika kita tidak menunjukkannya dengan perbuatan? Kita harus melakukan perbuatan yang selaras dengan iman kita. Sama seperti Abraham yang menunjukkan imannya dengan meninggalkan tanah kelahirannya dan ketika dia mempersembahkan anaknya, Ishak, di atas mezbah.
Melalui iman yang kita tunjukkan dengan perbuatan, kita akan dibenarkan oleh Allah sama seperti Abraham dan dianggap layak untuk menerima janji-janji Allah. Mereka yang hidup dari imanlah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu (Gal 3:9).
Pembenaran oleh iman juga menjadikan kita semua satu di dalam Kristus. Tidak ada lagi perbedaan karena suku, bahasa, jenis kelamin, atau status sosial. Kita semua adalah anak-anak Allah yang telah ditebus oleh darah Yesus. Kita semua adalah milik Kristus yang diberkati, baik dalam kehidupan sekarang di dunia ini, maupun kelak dalam Kerajaan Surga, jika kita tetap beriman kepada Allah sampai akhir.
Pemahaman tentang pembenaran oleh iman ini sangat penting, sebab masih ada sebagian orang yang mengira bahwa perbuatan baik dapat menyelamatkan. Perbuatan sama sekali tidak dapat menyelamatkan, jika tidak didahului dengan iman. Oleh imanlah kita diberkati dan dapat memperoleh janji keselamatan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Hukum Taurat atau janji
15 Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorang pun.
16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan ”kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: ”dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus.
17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
19 Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran – sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu – dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.
20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.
22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?