SAUH BAGI JIWA
Paulus Menegur Kefas
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah” (Galatia 2:11)
“Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah” (Galatia 2:11)
Sebagai manusia biasa, kita memang tak terlepas dari berbuat salah. Meskipun hal ini tidak dapat terus kita jadikan sebagai alasan, namun pada kenyataannya kita sangat mudah untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu, kita butuh orang lain yang dapat mengingatkan dan menegur kita ketika kita bersalah, agar kita dapat sadar akan kesalahan kita dan berbalik daripadanya. Itulah gunanya seorang saudara, teman, ataupun keluarga.
Beberapa tokoh di Alkitab pernah mendapatkan teguran dari sesamanya. Salah satunya adalah Kefas yang ditegur oleh Paulus. Teguran tersebut diberikan oleh karena Kefas makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat sebelum kalangan Yakobus datang. Namun setelah kalangan Yakobus datang, Kefas mengundurkan diri dan menjauhi orang-orang yang tidak bersunat itu karena merasa takut kepada mereka yang bersunat. Paulus juga menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengannya, termasuk Barnabas. Maka, Paulus menegur Kefas.
Apabila kita menemukan seorang saudara melakukan hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, kita harus berani untuk menegurnya. Karena kita mengasihinya, kita tidak ingin ia jatuh lebih dalam lagi. Kita harus mengingatkannya agar ia dapat kembali ke jalan yang benar.
Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan, yaitu maksud dari teguran kita. Apakah kita bermaksud untuk menolongnya dan membangunnya? Atau apakah kita bermaksud untuk mencari-cari kesalahan daripadanya dan menjatuhkannya? Selain itu, teguran yang kita berikan juga hendaklah disampaikan dengan kasih.
Jika teguran yang diberikan adalah bermaksud untuk membangunnya dan didasarkan oleh kasih kita kepadanya, maka orang yang ditegur pun kemungkinan besar akan merasakannya dan menghargainya. Dengan begitu, maksud baik teguran kita dapat sampai kepada dirinya dan kiranya dapat membantunya. Berbeda apabila teguran yang diberikan adalah untuk menjatuhkan. Jika demikian, hubungan antara kedua belah pihak—yang menegur dan yang ditegur—dapat menjadi rusak.
Marilah kita lihat hubungan Paulus dan Kefas dalam kitab
Beberapa dari kita mungkin takut untuk menegur orang lain, salah satu alasannya adalah karena takut orang tersebut tidak dapat menerima teguran kita dengan baik, sehingga hubungan menjadi rusak. Namun, apabila kita diam saja dan tidak menegur jika kita melihat seseorang berbuat salah, itu juga bukan suatu perbuatan yang bijak. Jika kita memang mengasihinya dan memedulikannya, kita tentu ingin menolongnya agar berbalik dari kesalahannya.
Menegur adalah tindakan yang dapat membantu seseorang agar tidak terus berbuat salah. Namun, ingatlah bahwa kita harus melakukannya dengan sikap dan maksud yang benar. Kiranya Tuhan menyertai kita selalu. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Paulus bertentangan dengan Petrus
11 Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah.
12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.
13 Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.
14 Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: ”Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?”
Yang terutama, juga untuk orang Kristen keturunan Yahudi
15 Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain.
16 Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ”tidak ada seorang pun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.
17 Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak.
18 Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.
19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
