SAUH BAGI JIWA
Awas, Barang Palsu!
Bacaan Alkitab Harian –
“Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia” (Galatia 1:11)
“Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia” (Galatia 1:11)
Ketika hendak membeli suatu barang, kita harus memperhatikan betul-betul barang tersebut. Kita perlu memastikan apakah barang tersebut berfungsi dengan baik, apakah barang tersebut sesuai dengan apa yang dideskripsikan, dan apakah barang tersebut asli atau palsu. Jika kita tidak cermat, kita dapat terkena tipu. Tentu kita tidak mau barang yang kita beli ternyata tidak berfungsi dan cepat rusak, karena jika demikian, kita telah mengalami kerugian.
Pada bacaan hari ini, Paulus menegaskan bahwa Injil yang ia beritakan bukanlah injil manusia, melainkan ia menerimanya dari Yesus Kristus. Hal ini menunjukkan adanya dua macam inijl, yaitu Injil yang sesungguhnya dari Tuhan, dan injil yang palsu—berasal dari manusia.
Injil yang sesungguhnya adalah Injil yang dapat membawa kita kepada keselamatan. Tapi, kita harus berhati-hati karena Injil ini dapat diubah oleh manusia. Apabila telah diubah, apakah injil tersebut masih dapat membawa kepada keselamatan? Tentu tidak. Injil yang telah diubah atau disebut juga sebagai injil manusia ini seperti barang palsu yang tampak luarnya mirip seperti barang asli, namun kualitasnya tidak sama dengan barang asli.
Injil yang sesungguhnya dapat diubah karena beberapa alasan tertentu. Salah satunya adalah demi menyenangkan hati pendengarnya. Firman Tuhan terkadang berisi teguran dan peringatan keras yang sebagian orang mungkin sulit untuk terima, sehingga diubahlah agar dapat diterima oleh pendengarnya.
Misalnya, mengikut Tuhan itu dijanjikan akan hidup sehat, bahagia, dan tanpa masalah. Padahal Yesus sendiri mengatakan bahwa bagi siapa yang mau mengikut Dia, harus menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia (Mat 16:24)—bukan hal yang mudah dan bahkan kita terkadang harus menderita.
Atau mungkin firman tersebut diubah sesuai dengan pemikiran si pembicaranya sendiri. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa kita harus mengikuti ritual atau perayaan tertentu untuk menerima keselamatan, yang sebenarnya tidak tercatat dalam Alkitab. Kita harus ingat peringatan yang tercatat dalam kitab Wahyu bahwa akan ada dampak tersendiri apabila kita menambahkan atau mengurangi firman Tuhan (Why 22:18-19).
Berwaspadalah dan berhati-hatilah terhadap firman yang kita terima. Semuanya harus kembali lagi kepada Alkitab. Semuanya harus sesuai dengan ajaran Tuhan. Oleh karena itu, kita perlu membandingkan apa yang kita terima dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Kita juga dapat memohon hikmat kepada Tuhan agar kita dapat mengerti mana yang benar.
Selain itu, apabila kita yang mengabarkan Injil, kiranya kita juga tidak tergoda untuk mengubah Injil tersebut dari yang aslinya. Meskipun pendengarnya mungkin akan sulit untuk menerimanya, namun kita tetap harus mengabarkan apa yang sesungguhnya tertulis dalam Alkitab. Apabila diubah, pendengar tersebut tidak akan menerima manfaat dari apa yang telah kita sampaikan.
Apakah yang telah kita terima adalah ajaran Tuhan atau ajaran manusia? Apakah yang kita sebarkan adalah ajaran Tuhan atau ajaran manusia? Marilah kita ingat bahwa apabila itu adalah ajaran manusia, maka tidak ada kuasa keselamatan di dalamnya dan ini merupakan hal yang percuma (Mrk 7:7). Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Bagaimana Paulus menjadi rasul
11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
19 Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.
22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
