SAUH BAGI JIWA
Yang Terbesar adalah Pelayan
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan”(Lukas 22:26)
“Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan”(Lukas 22:26)
Perikop ini menceritakan apa yang terjadi di malam yang sangat penting, yaitu pada malam perjamuan terakhir. Yesus mengungkapkan bahwa salah satu dari murid-Nya akan mengkhianati-Nya. Namun, yang mengejutkan, diskusi para murid segera beralih dari “siapakah yang akan mengkhianati” menjadi “siapakah yang terbesar di antara kita” (Luk 22:24). Ironis sekali, di tengah suasana duka dan pengkhianatan, murid-murid justru sibuk berebut kedudukan.
Yesus tidak memarahi mereka secara langsung, tapi dengan lembut mengoreksi pemahaman mereka tentang kepemimpinan. Ia membandingkan gaya kepemimipinan dunia yang suka memerintah dan mencari kehormatan, dengan gaya kepemimpinan secara rohani, yaitu menjadi pelayan.
Yesus sendiri memberikan teladan yang konkret. Ia adalah Tuhan dan Guru, namun Ia membasuh kaki murid-murid-Nya–suatu sikap yang biasanya dilakukan oleh seorang pelayan kepada tuannya. Yesus layak dimuliakan, tapi Ia justru rela disiksa, dihina, dan bahkan menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan.
Melalui hal ini, nyatalah bahwa seorang pemimpin sejati bukanlah yang duduk paling tinggi atau yang mendapatkan tempat di meja makan bertanda ‘reserved’ atau ‘sudah dipesan’. Pemimpin sejati adalah mereka yang rela berlutut untuk melayani. Kerajaan Allah dibangun bukan untuk orang yang ingin dilayani, tapi untuk orang yang siap melayani.
Di samping itu, Yesus juga menjanjikan suatu imbalan yang kekal. Ia mengatakan, “Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel” (Luk 22:29-30). Ini bukanlah janji kekuasaan yang bersifat duniawi, melainkan sebuah kehormatan surgawi bagi kita yang setia dalam merendahkan hati.
Dalam kehidupan berjemaat, pelayanan mudah berubah untuk menjadi ajang pamer. Namun sesungguhnya pelayanan yang kita lakukan bukanlah untuk menonjolkan diri, tapi kita harus melakukannya dengan rendah hati. Kita harus belajar untuk merendahkan hati kita seperti Yesus yang menjadi seorang pelayan walaupun sebenarnya Ia adalah seorang raja. Apabila kita ingin menjadi besar di mata Allah, itu berarti kita harus bersedia untuk melakukan hal-hal kecil dengan setia.
Mari kita tanyakan kepada diri sendiri: Apakah kita telah melayani dengan motivasi yang benar dan murni? Atau apakah kita diam-diam ingin diakui dan dihormati? Marilah kita belajar untuk setia menjadi seorang pelayan, baik dalam keluarga, gereja, maupun masyarakat. Ketika kita merendahkan diri kita, Allah akan meninggikan kita pada waktunya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.
Percakapan waktu Perjamuan Malam
24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
25 Yesus berkata kepada mereka: ”Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
26 Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
27 Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
28 Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
29 Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
