“Jawab-Nya: ‘Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka’”  (Lukas 21:8)

Tuhan Yesus beberapa kali berkata tentang penyesatan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Memang seperti yang telah dinubuatkan, penyesatan harus ada (Mat 18:7). Oleh karena itu, kita harus berwaspada. Baik jadi korban yang disesatkan atau dipakai sebagai penyesat, kedua-duanya berujung kepada maut.

Penyesatan dapat terjadi dari luar dan dari dalam. Mari kita bahas yang dari luar terlebih dahulu. Salah satu contohnya adalah tentang dunia dengan berbagai kemilau kemewahannya yang begitu menggoda. Banyak orang akan berusaha untuk mencapainya. Dalam hal ini, Yesus pun pernah dicobai, di mana Iblis memperlihatkan kepada-Nya kerajaan dunia dengan kemegahannya. Iblis berkata, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Namun Iblis tidak berhasil menyesatkan-Nya, karena Yesus tahu betul siapa sebenarnya yang harus disembah (Mat 4:8-10). Bagaimana dengan kita? Tidak sedikit dari kita yang akhirnya tersesat dalam jerat untuk mengejar kekayaan dunia dan kemewahannya.

Contoh yang kedua, di luar sana ada banyak hal ajaib dan dahsyat yang ditawarkan. Jika kita ingin kaya, cukup datang ke ahli yang memiliki kuasa dari roh tenung. Bukan hanya roh tenung, beberapa orang yang memakai label ‘hamba Tuhan’ pun dapat melakukannya. Berkat-berkat dunia ditawarkan dengan bungkus ayat-ayat firman Tuhan.

Banyak hal ajaib dijadikan sebagai komoditas. Mukjizat adalah salah satu tanda ajaib yang sering ditawarkan oleh berbagai keyakinan, termasuk dalam kekristenan. Banyak orang menilai bentuk penyertaan Tuhan adalah dengan terjadinya berbagai mukjizat. Namun Tuhan Yesus berkata bahwa banyak yang akan memakai nama-Nya dan melakukan mukjizat tapi untuk menyesatkan (Mat 24:24).

Penyesatan dari dalam pun tidak kalah penting untuk kita waspadai. Dalam keyakinan kepada Tuhan, tidak dipungkiri mungkin akan ada perbedaan pandangan. Dan sebagian orang mungkin akan berusaha untuk mempertahankan pandangannya sebagai yang paling benar, sekalipun sebenarnya salah. Dengan demikian, akhirnya mereka akan mencari orang yang mendukungnya dan lalu orang tersebut mengikuti pandangannya (Kis 20:30).

Saudaraku, sekali lagi, kita harus berwaspada terhadap upaya-upaya penyesatan ini, baik dari luar, dari dalam, atau dari mana pun. Dengan berbagai tipu daya, Iblis akan terus berusaha tanpa henti untuk melakukan misinya, yaitu untuk menyesatkan dunia. Kita tentu tidak ingin jatuh ke dalam perangkapnya ini. Maka dari itu, kita harus terus berjaga-jaga, berdoa, berwaspada, serta siaga siang dan malam (1 Ptr 5:8). Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya!