SAUH BAGI JIWA
Allah yang Hidup
Bacaan Alkitab Harian –
“Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub” (Lukas 20:37)
“Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub” (Lukas 20:37)
Setelah ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mencobai Tuhan dengan menyuruh mata-mata untuk menanyakan perihal pembayaran pajak kepada Kaisar, ada beberapa orang Saduki yang juga bertanya kepada Tuhan. Mereka bertanya tentang kebangkitan orang mati, padahal mereka tidak percaya akan adanya kebangkitan. Mereka semua bertanya bukan untuk mencari kebenaran, namun untuk menguji Yesus.
Tuhan Yesus menjawab bahwa dalam kebangkitan, orang tidak lagi kawin dan dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat. Ia juga mengingatkan nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub (Kel 3:6). Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Ungkapan “Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub” ini menyatakan bahwa sesungguhnya Allah kita tidak dibatasi oleh konsep ruang dan waktu. Allah yang sudah ada akan tetap ada untuk selamanya–hal ini dikenal juga dengan sebutan ‘Alfa dan Omega’. Dan Ia adalah Allah yang hidup bagi setiap orang yang memercayai-Nya.
Namun sayangnya orang-orang Yahudi pada masa itu cenderung tidak percaya kepada Yesus. Meskipun orang Farisi dan orang Saduki saling bertentangan, tapi mereka sama-sama menentang ajaran Yesus. Hal ini cukup ironis, karena mereka sebenarnya adalah para tokoh dan pemimpin agama, yang berarti seharusnya mereka telah mempelajari akan firman Allah. Walaupun demikian, mereka tidak percaya kepada Yesus.
Bagaimana dengan kita sekarang? Kita telah mempelajari akan firman Allah dan kita juga telah mendengarkan tentang Allah. Tapi percayakah kita kepada-Nya? Percayakah kita bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang hidup?
Percaya kepada Allah bukan hanya sebatas di mulut, tapi juga harus dinyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Percaya kepada-Nya berarti menyerahkan segala hidup kita kepada-Nya dan tidak merasa takut menghadapi masa depan. Mungkin terkadang kita dapat menghadapi tantangan yang dapat melemahkan kepercayaan kita. Namun, ingatlah bahwa apabila kita dapat mempertahankan kepercayaan ini, maka kita dapat hidup bersama-Nya untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, kiranya kita tidak menjadi seperti orang Farisi atau orang Saduki yang hatinya keras dan menolak kebenaran. Marilah kita mau percaya kepada Allah seperti Abraham, Ishak, dan Yakub. Kiranya kita juga mau ingat bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup. Dialah yang memegang kehidupan kita sampai akhir. Maka, percayakanlah seluruh kehidupan kita ke dalam tangan-Nya dan hiduplah dengan setia kepada-Nya sampai akhir. Tuhan Yesus menyertai kita selalu. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan
27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
28 ”Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.
30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,
31dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.
32 Akhirnya perempuan itu pun mati.
33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.”
34 Jawab Yesus kepada mereka: ”Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
39 Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: ”Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.”
40 Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
