SAUH BAGI JIWA
Rumah-Ku adalah Rumah Doa
Bacaan Alkitab Harian –
“Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun’” (Lukas 19:46)
“Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun’” (Lukas 19:46)
Setiap orang memiliki gambaran tersendiri tentang rumah. Ada yang berkata rumah adalah tempat untuk beristirahat, tempat untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga, atau tempat untuk menghabiskan waktu dengan keluarga.
Bagi Tuhan sendiri, rumah-Nya ada rumah doa. Bagi-Nya, rumahnya adalah tempat untuk beribadah dan untuk mencari Tuhan. Namun jika kita melihat dalam bacaan kita pada hari ini, ternyata suasana dari bait Allah pada saat itu sudah mulai bergeser. Yang awalnya dijadikan sebagai rumah doa, kini orang-orang menjadikan rumah Tuhan sebagai tempat untuk berdagang, berjual-beli, dan mencari keuntungan pribadi. Maka dari itu, Tuhan berkata bahwa mereka “menjadikannya sarang penyamun.” Rumah Tuhan bukan lagi menjadi tempat untuk berdoa, beribadah, dan mencari Tuhan, namun menjadi tempat untuk berbisnis dan mencari keuntungan.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah menjadikan gereja sebagai rumah doa? Atau apakah kita menjadikan gereja sebagai tempat untuk mencari keuntungan?
Hal ini tanpa kita sadari juga mungkin dapat terjadi di dalam kehidupan kita bergereja sekarang. Mungkin kita pernah menemukan sebagian oknum yang menjadikan gereja sebagai tempat untuk mencari keuntungan. Mereka datang ke gereja bukan untuk berdoa, beribadah, atau mencari Tuhan. Namun mereka menjadikan gereja sebagai tempat untuk membuka komunitas berbisnis dan untuk berdagang. Mereka menjadikan gereja sebagai tempat untuk mencari pelanggan untuk bisnis mereka.
Saudara, Tuhan tidak menyukai perbuatan ini. Jika kita membaca kisah ini dalam kitab Yohanes 2, ada dituliskan dalam ayat 15 bahwa “Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.” Ia juga menegur para pedagang merpati dalam ayat 16 dengan mengatakan, “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”
Rumah Tuhan adalah tempat kita bertemu dengan Tuhan. Jika kita hanya mementingkan pencarian keuntungan ketika datang ke gereja, apakah kita dapat berfokus membangun hubungan kita dengan Tuhan? Selain itu, memang pada dasarnya rumah Tuhan bukanlah tempat untuk mencari uang, tapi tempat untuk mencari Tuhan. Rumah Tuhan adalah tempat di mana kita datang dengan hati yang rindu untuk bersekutu bersama Tuhan dan umat-Nya, untuk mendengarkan firman-Nya, serta untuk memuji nama-Nya.
Oleh karena itu, marilah kita menjadikan rumah Tuhan sebagai rumah doa kita. Jagalah hati kita ketika kita datang ke rumah Tuhan. Marilah kita datang kepada-Nya dengan hati yang rindu untuk menyembah-Nya, bukan untuk mencari keuntungan pribadi. Kiranya Tuhan menyertai kita selalu. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,
42 kata-Nya: ”Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan,
44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”
Yesus menyucikan Bait Allah
45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,
46 kata-Nya kepada mereka: ”Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”
47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
