SAUH BAGI JIWA
Berseru Siang dan Malam
Bacaan Alkitab Harian –
“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” (Lukas 18:7)
“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” (Lukas 18:7)
Pada saat kita masih kanak-kanak, sering kali kita memohon pada orang tua kita untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Apabila orang tua kita tidak mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita, kita mungkin akan merajuk dan terus memohon sampai keinginan kita dapat terwujud.
Saat kita dewasa dan mungkin telah menjadi orang tua, tak jarang kita pun merasakan hal yang sama seperti yang pernah dialami orang tua kita. Tidak semua keinginan anak dapat kita kabulkan, namun rasa kasih kita pada sang anak yang membuat kita akhirnya berusaha untuk mendengarkan dan mengabulkan permohonannya.
Begitu pula dengan kisah yang disampaikan Tuhan Yesus mengenai seruan seorang janda yang meminta pembelaan kepada hakim yang lalim. Walaupun sudah pernah mendapatkan penolakan, ia tetap memohon dan terus berseru tanpa lelah kepada hakim itu sampai pada akhirnya ia mendapatkan keinginannya. Untuk mencapai tujuannya, ia perlu merendahkan dirinya dan terus berseru pada hakim yang lalim itu. Karena tanpa lelah ia berseru dan berusaha terus-menerus untuk mencapai tujuannya, maka pada akhirnya hakim itu pun mengabulkan permohonannya.
Saat ini, mungkin kita sedang memiliki pergumulan atau permasalahan dalam perjalanan iman kita. Kita juga mungkin sedang menantikan Tuhan untuk mengabulkan permohonan kita. Saat kita menantikannya, mungkin segala sesuatunya terasa menghimpit dan sulit. Mungkin kita merasa lelah dan hampir putus asa bila permohonan kita tidak kunjung terkabulkan. Di saat-saat seperti ini, apakah kita masih memiliki pengharapan kepada Tuhan Yesus? Apakah kita masih mau berseru memohon kepada-Nya?
Dalam segala sesuatu yang kita alami, marilah kita belajar dari janda yang tekun memohon dan tetap merendahkan dirinya sampai Tuhan memberikan jawaban yang terbaik bagi kita. Allah kita bukanlah Allah yang tidak merasakan penderitaan kita. Namun Ia tahu apa yang terbaik bagi kita dan waktu yang terbaik untuk memberikan jawaban tersebut kepada kita. Ia peduli kepada kita dan pertolongan-Nya tidak akan pernah terlambat. Namun, seberapa tekunkah kita memohon kepada Tuhan? Dan seberapa yakinkah kita bahwa Tuhan mendengar dan dapat menolong kita?
Mari kita terus berharap dan memohon pada-Nya dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1), agar kita memperoleh belas kasihan dari Tuhan Yesus. Tetaplah bersabar dan percaya bahwa segala kehendak-Nya adalah baik bagi kita. Ingatlah juga bahwa Ia mengasihi kita dan senantiasa mendengar permohonan kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Perumpamaan tentang hakim yang tak benar
1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
2 Kata-Nya: ”Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.
3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.”
6 Kata Tuhan: ”Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
