SAUH BAGI JIWA
Eksklusivitas Rohani
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: ‘Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka’” (Lukas 15:2)
“Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: ‘Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka’” (Lukas 15:2)
Ketika orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat melihat Yesus berkumpul bersama dan duduk makan dengan para pemungut cukai atau orang-orang yang menurut mereka berdosa, mereka bersungut-sungut. Mereka menganggapnya sebagai hal yang tidak pantas. Mengapa demikian?
Itu karena sebagai orang yang mengenal dan memegang hukum Taurat dengan baik, mereka merasa diri mereka eksklusif. Mereka merasa diri mereka lebih suci, lebih rohani, dan jauh lebih baik daripada orang-orang pada umumnya. Maka tidak heran jika mereka memandang rendah para pemungut cukai dan orang-orang berdosa lainnya.
Yesus jelas tahu mengenai hal ini, sehingga dalam salah satu pengajaran-Nya, Yesus pernah menyampaikan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Luk 18:9-14). Orang Farisi tersebut dengan bangga berdoa dalam hati betapa ia merasa diri lebih unggul dan lebih baik daripada si pemungut cukai. Sebaliknya, si pemungut cukai merasa dirinya rendah dan berdosa. Ia bahkan tidak berani menengadah dan ia sengaja berdiri jauh-jauh karena merasa dirinya tidak layak. Namun di akhir pengajaran-Nya, Yesus mengatakan bahwa orang yang dibenarkan Allah justru adalah si pemungut cukai. Sebab pemungut cukai itu menyadari keadaannya yang berdosa, sehingga ia merendahkan diri di hadapan Tuhan. Sementara orang Farisi itu memegahkan diri atas perbuatannya. Allah berfirman bahwa barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Luk 14:11).
Selain itu, Amsal 21:4 juga mengatakan, “Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.” Kesombongan adalah salah satu sifat yang paling Allah benci, termasuk kesombongan rohani. Bahkan jika orang itu sungguh-sungguh adalah seseorang yang baik secara rohani, namun apabila ia sombong, Allah tidak akan berkenan.
Apalagi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang munafik. Mereka suka sekali menghakimi orang lain tanpa bercermin pada perbuatan mereka sendiri, sehingga Yesus sering kali mengecam mereka.
Disadari atau tidak, mungkin di antara kita ada juga yang memiliki rasa eksklusivitas rohani seperti ini. Sebagai orang yang telah lama percaya kepada Tuhan, telah lama melayani Tuhan, mungkin kita merasa lebih rohani atau lebih unggul dari yang lain. Bersamaan dengan itu, kita mulai merendahkan orang yang menurut kita kurang beriman atau kurang giat dalam pelayanan.
Jika perasaan seperti ini ada dalam hati atau pikiran kita, mari kita segera membuangnya. Ini adalah hal yang salah dan berdosa di hadapan Tuhan. Apapun yang telah kita perbuat untuk Tuhan dalam pelayanan kita, semua hanyalah karena kasih karunia Allah. Hanya Tuhan yang layak kita megahkan. Janganlah sombong dan merasa eksklusif secara rohani.
Ingatlah, “‘Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.’ Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” (1 Ptr 5:5b-6). Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
2Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”
3Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
4“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
5Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
6dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
7Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
