SAUH BAGI JIWA
Pemikul Salib
Bacaan Alkitab Harian –
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27)
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:27)
Sungguh tak terhingga kasih Allah kita. Ia merupakan seorang Bapa yang telah mengorbankan putra-Nya. Putra tunggal-Nya yang terkasih mati bagi dunia dan berkorban mati di kayu salib untuk menghapuskan dosa manusia sehingga setiap orang yang bersalah akhirnya terbebas dari dosa. Ia adalah seseorang yang tidak berdosa dari lahir namun mengorbankan diri-Nya untuk mati dengan cara paling hina pada zaman itu. Salib yang Tuhan Yesus pikul sesungguhnya bukanlah kesalahan yang telah Ia perbuat, namun itu merupakan dosa-dosa kita.
Pada hari ini, kita mungkin mengaku bahwa diri kita adalah murid Tuhan. Namun, untuk dapat menjadi murid Tuhan, ternyata ada syarat yang Tuhan tentukan, yaitu harus memikul salib dan mengikut Tuhan.
Apakah salib tersebut dalam kehidupan kita sekarang? Salib tersebut dapat berupa penderitaan yang kita alami demi mempertahankan iman, pengorbanan yang kita lakukan demi menaati kehendak Tuhan, ataupun perjuangan dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap setia kepada-Nya. Tiap orang mungkin mempunyai salib yang berbeda-beda. Tapi semuanya itu mengajarkan kita untuk melepaskan ego, meninggalkan kenyamanan, dan menolak dosa demi berjalan di dalam kebenaran.
Mungkin perintah ini terdengar sulit. Bagaimana kita bisa mengampuni orang yang pernah menyakiti kita? Bagaimana mungkin kita tetap memilih jalan kebenaran saat dunia menawarkan jalan pintas yang lebih mudah? Namun inilah salib yang harus kita pikul. Dan Tuhan tetap ingin kita memikul salib kita seperti diri-Nya. Jika kita tidak memikul salib kita ini, kita tidak dapat disebut sebagai murid Tuhan.
Meskipun sulit, kita tidak perlu khawatir, karena ada Tuhan yang siap membantu kita dalam memikul salib ini. Ia mampu memberikan kita kekuatan dan penghiburan. Ia tahu betapa sulit dan beratnya untuk memikul salib. Maka dari itu, Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Dalam Matius 11:28, Ia berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Marilah kita datang kepada Tuhan dan memohon akan penyertaan-Nya di dalam mengarungi laut kehidupan ini.
Memikul salib memang merupakan hukuman yang hina, namun salib yang sama juga akan membawa kita kepada keselamatan kekal dan membuat kita layak dipanggil sebagai murid-Nya. Salib ini akan membentuk kita untuk dapat menjadi serupa dengan Kristus. Salib tersebut dapat mendewasakan iman kerohanian kita, mengikis ego kita, dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Dan apabila kita setia dalam memikul salib, pada akhirnya akan ada mahkota tersedia bagi kita.
Jadi, apakah salib kita sekarang? Sudah siapkah kita untuk memikul salib dan mengikut-Nya agar dapat menjadi murid-Nya? Mari kita tetap setia di dalam hal ini dan kiranya Tuhan Yesus menyertai kita. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
25
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
26“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
27Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
30sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
32Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
34Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
35Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
