SAUH BAGI JIWA
Pintu Yang Sempit, Waktu Yang Singkat
Bacaan Alkitab Harian –
“Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: ‘Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat’” (Lukas 13:24)
“Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: ‘Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat’” (Lukas 13:24)
Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem ketika seseorang bertanya kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Pertanyaan ini mencerminkan keingintahuannya tentang keselamatan: siapa yang layak diselamatkan dan berapa banyak yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Namun, alih-alih menjawab secara statistik, Yesus mengarahkan perhatian pendengar-Nya kepada sesuatu yang jauh lebih penting, yaitu bagaimana caranya agar kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Ia berkata, ”Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!” Kata ‘berjuang’ di sini dalam bahasa aslinya berbunyi agonizomai, dan kata ini dipakai untuk menggambarkan perjuangan dalam perlombaan atau peperangan. Ini bukan sekadar usaha santai, melainkan perjuangan yang sungguh-sungguh dan konsisten.
Pintu yang sesak tersebut melambangkan jalan keselamatan yang tidak mudah, penuh pengorbanan, dan menuntut ketaatan. Ini bukanlah jalan lebar yang diikuti oleh banyak orang, tapi jalan sempit yang menuntut pertobatan dan hidup dalam kebenaran (Mat 7:13-14). Yesus ingin para pendengar-Nya sadar bahwa keselamatan bukan hasil warisan, kebiasaan agama, atau kedekatan hubungan sosial dengan-Nya. Bahkan mereka yang pernah ‘makan dan minum bersama-Nya’ dapat ditolak jika tidak hidup sesuai kehendak Bapa (Luk 13:26-27).
Ayat 25 berbunyi, “Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.” Ayat ini memberikan peringatan penting bahwa pintu tidak akan terbuka selamanya. Akan tiba saatnya Tuan rumah bangkit dan menutup pintu. Pada saat itu, sekeras apa pun seseorang mengetuk, orang tersebut tidak dapat masuk karena tidak dikenal oleh Tuan rumah. Ini adalah gambaran waktu anugerah yang terbatas. Maka, kesempatan untuk bertobat dan percaya kepada Kristus harus dimanfaatkan dari sekarang, sebelum hari penghakiman tiba.
Hari ini kita diingatkan bahwa keselamatan itu bersifat pribadi dan menuntut komitmen. Kita tidak dapat hanya “ikut-ikutan” dalam kerohanian. Kita sendiri perlu berjuang secara aktif–berdoa, bertobat, memikul salib, dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Selain itu, kita juga diingatkan bahwa waktu anugerah itu terbatas. Janganlah kita menunda untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, karena kita tidak tahu kapan pintu itu akan tertutup.
Mari kita periksa hati kita: Apakah kita sungguh-sungguh sedang berusaha untuk masuk melalui pintu yang sesak? Apakah kita sudah berjuang dalam iman atau hanya berjalan mengikuti arus? Selama masih ada waktu dan pintu masih terbuka, berusahalah untuk masuk dengan iman, pertobatan, dan ketekunan. Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
22
Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
23Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”
24Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
25Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
