SAUH BAGI JIWA
Hidup Kristen Bukan Topeng
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi Tuhan berkata kepadanya: ‘Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan’” (Lukas 11:39)
“Tetapi Tuhan berkata kepadanya: ‘Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan’” (Lukas 11:39)
Di era media sosial ini, mudah sekali untuk menciptakan sebuah citra: tampak bahagia, sukses, atau bahkan tampak rohani. Tanpa sadar, kita memakai topeng–termasuk ‘topeng rohani’ agar dapat diterima. Kita bisa berpura-pura tampil baik di depan orang lain, seolah-olah kita tidak boleh terlihat lemah, gagal, ataupun berdosa. Kita juga bisa berpura-pura bermurah senyum, tapi di balik topeng, tersimpan kemarahan, iri hati, dengki, dan emosi negatif lainnya.
Tuhan Yesus tidak tertarik kepada penampilan luar yang berpura-pura seperti itu. Ia tahu apa yang ada di balik topeng. Ia mencari hati yang murni, hidup yang berkenan di hadapan-Nya, dan bukan yang hidup di balik topeng.
Dalam Lukas 11:39, Tuhan Yesus menegur mereka yang tampil saleh, tapi menyimpan hal-hal gelap di hati. Mereka begitu peduli dengan hal-hal yang lahiriah, tapi mengabaikan kebenaran hukum Tuhan, kasih, kebajikan, keadilan, dan hati yang murni.
Hari ini kita diingatkan bahwa hidup Kristen bukanlah soal pencitraan, melainkan soal kejujuran di hadapan Tuhan. Hidup seorang Kristen bukanlah hanya suatu kemasan. Hidup Kristen yang sejati dimulai dari dalam, yaitu ada pertobatan yang sesungguhnya. Hidup Kristen bukanlah sebuah pertunjukan, melainkan hubungan pribadi dengan Tuhan. Jika datang ke gereja setiap minggu, melayani, dan memberikan persembahan hanya untuk mencari pujian, maka Tuhan tidak akan berkenan.
Hidup yang murni di hadapan Tuhan lebih berkenan daripada hidup yang tampak sempurna, namun penuh dengan kepalsuan. Tuhan tidak mencari orang yang sempurna, tapi Tuhan ingin kita merendahkan diri kita di hadapan-Nya.
Ananias dan Safira mengenakan topeng kemunafikan dalam hidup mereka, sehingga mereka dihukum Tuhan dan mati. Mereka ingin dipuji, ingin terlihat lebih rohani di hadapan orang lain, maka dari itu mereka berbuat tidak jujur mengenai persembahan yang mereka berikan (Kis 5:2). Mereka menyimpan kemunafikan di dalam hidup mereka.
Pada hari ini, mari kita tanyakan kepada diri kita sendiri: Apakah ada topeng rohani yang kita kenakan? Apakah kita lebih peduli tentang bagaimana orang lain memandang kita daripada Tuhan melihat hati kita?
Kiranya kita dapat melepaskan ‘topeng rohani’ ini, karena hidup Kristen yang sesungguhnya bukanlah berada di balik sebuah topeng. Kita perlu belajar dengan tulus dari dalam hati kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk hidup dengan murni di hadapan Bapa di Surga. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
37
Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.
38
Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan.
39
Tetapi Tuhan berkata kepadanya: “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.
40
Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?
41
Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
42
Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
43
Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
44
Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya.”
45
Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.”
46
Tetapi Ia menjawab: “Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.
47
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
48
Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya.
49
Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,
50
supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
51
mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.
52
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.”
53
Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal.
54
Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
