SAUH BAGI JIWA
Mengutamakan yang Paling Utama
Bacaan Alkitab Harian –
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 24 Jul 2025
“…tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”
“…tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”
Akhir-akhir ini, setiap membuka akun media sosial, saya menemukan unggahan mengenai pola hidup sehat. Jelas, algoritma media sosial memang diatur sedemikian rupa seakan mereka dapat membaca pikiran dan hati kita. Hal apa yang kita minati akan muncul berulang kali di halaman media sosial kita.
Kesehatan dan gaya hidup sehat memang merupakan salah satu prioritas dalam hidup saya, meskipun bukan yang paling utama. Saya bahkan rela membayar membership gym untuk satu keluarga agar dapat berolahraga bersama. Hal ini tentunya membutuhkan waktu, uang, dan tenaga yang lebih.
Setiap manusia pasti memiliki prioritas di dalam menjalani kehidupan. Prioritas adalah sesuatu yang diutamakan atau didahulukan dibandingkan hal lainnya. Ada yang memprioritaskan pekerjaan, keluarga, kesehatan, dan lain sebagainya. Untuk melakukan apa yang menjadi prioritas, tentu kita rela menghabiskan lebih banyak waktu, uang, pikiran, dan tenaga dibandingkan melakukan hal lainnya.
Namun, ada sesuatu yang mungkin sering kita abaikan dalam hidup kita dan yang kita anggap hanya suatu kegiatan yang dapat kita lakukan di waktu sisa kita, yaitu mendekatkan hubungan kita dengan Tuhan. Mari kita renungkan, dalam waktu 24 jam sehari, berapa lamakah waktu yang kita sediakan untuk menghadap ke hadirat Tuhan dan bercakap-cakap dengan-Nya melalui doa? Saat membuka mata kita di pagi hari, apakah Tuhan ataukah handphone yang pertama kali kita cari?
Dalam cerita Maria dan Marta, kita dapat mengetahui bahwa prioritas hidup Maria dan Marta ternyata berbeda. Marta sibuk sekali melayani, sedangkan Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Terkadang kita menganggap bahwa diri kita sudah cukup rajin melakukan pelayanan, sehingga kita tidak perlu lagi berdoa atau membaca firman. Kita merasa Tuhan Yesus pasti akan mengerti kesibukan kita.
Saudaraku, Tuhan menginginkan kita untuk rindu datang menyembah kepada-Nya dengan sepenuh hati. Kita tidak dapat hanya datang beribadah karena kebiasaan atau mengambil bagian dalam pelayanan saja tapi lupa untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Janganlah kiranya pelayanan kita menjadi batu sandungan bagi diri kita sendiri seperti yang dilakukan Marta. Meskipun terlihat jelas bahwa yang dilayani Marta adalah Tuhan Yesus sendiri, tapi ternyata yang dikenan oleh Tuhan Yesus adalah kerinduan Maria untuk duduk di dekat kaki-Nya dan mendengarkan perkataan-Nya.
Biarlah kiranya Roh Kudus yang ada di dalam diri kita senantiasa membimbing kehidupan kita untuk senantiasa dapat mengutamakan hal yang terutama terlebih dahulu. Percayalah bahwa apabila kita mengutamakan Tuhan dalam segala perkara di kehidupan, kita tak akan kekurangan. Kiranya damai sejahtera dari Bapa di surga menyertai kita semua. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Maria dan Marta
38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: ”Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”
41 Tetapi Tuhan menjawabnya: ”Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
