SAUH BAGI JIWA
Dalam Kesesakan Mereka Berbalik
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 19 Jul 2025
“Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada Tuhan, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka” (2 Tawarikh 15:4)
“Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada Tuhan, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh mereka” (2 Tawarikh 15:4)
Pernah sekali waktu ada sepasang orang tua yang mengeluh karena anaknya sudah terlalu sibuk dengan pekerjaannya di perantauan. Tidak pernah sekali pun anak itu menanyakan kabar orang tuanya, apalagi datang menjenguk kedua orang tuanya. Beberapa kali orang tua tersebut berusaha menghubungi sang anak, tapi hanya dibalas dengan pesan singkat, “Nanti saya hubungi kembali, saya sedang sibuk.” Sepasang orang tua ini merasa kesepian dan menantikan sekali suara anaknya. Hal kecil apa pun dari sang anak akan dapat mengobati rasa kesepian mereka.
Sampai suatu ketika, anak tersebut mengalami masalah keuangan dan menderita sakit yang menyebabkannya harus dirawat di rumah sakit. Anak itu pun teringat pada kedua orang tuanya dan mencoba menghubungi mereka. Dengan rasa malu, sang anak menanyakan kabar kedua orang tuanya dan menangis menceritakan persoalan yang dihadapinya.
Di luar pemikirannya, ternyata orang tuanya dengan tulus ikhlas menawarkan bantuan untuk datang dan merawatnya selama di rumah sakit. Mereka juga membantu menyelesaikan masalah keuangan anaknya tersebut. Tidak ada satu kata negatif pun yang terucap dari bibir kedua orang tuanya. Mereka dengan setia dan penuh cinta kasih merawat sang anak sampai sembuh. Anak ini pun menyadari kekeliruannya selama ini, bahwa apa pun yang terjadi pada dirinya, dia selalu punya tempat untuk kembali pulang, telinga untuk mendengarkan keluh kesahnya, dan guru yang bijak untuk memberikan nasihat kepadanya.
Sama halnya yang terjadi pada bangsa Yehuda dan Benyamin pada masa pemerintahan Raja Asa. Mereka telah lama sekali hidup tanpa Allah yang benar dan tanpa ajaran dari imam serta tanpa hukum. Mereka hidup dalam kesesakan dan tanpa ada rasa aman. Mereka tersesat, hilang arah dalam kegelapan karena tidak ada firman yang menuntun mereka pada jalan kebenaran. Hidup terasa hampa dan diliputi perasaan takut. Mereka mengalami stres karena terjadi kekacauan dan perang di mana-mana. Namun, di dalam kesesakan, mereka teringat dan berbalik kepada Tuhan, Allah Israel.
Pada saat Raja Asa memerintahkan segenap rakyatnya untuk berbalik dan kembali kepada Allah, maka Allah berkenan ditemui dan juga terjadilah sukacita yang besar di seluruh negeri itu. Saat mereka bertekad untuk mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru. Tidak ada perang lagi di seluruh tanah itu sampai pada tahun ke-35 pemerintahan Raja Asa.
Saudaraku, apabila kita yang hidup di dunia ini saja bisa memaafkan segala kesalahan anak kita, terlebih lagi Bapa kita yang di surga. Tangan-Nya selalu terbuka untuk menyambut dan merangkul kita kembali dalam pelukan-Nya selama kita sungguh-sungguh mencari Dia, berbalik dari segala kesalahan kita, dan melakukan pertobatan. Sungguh Tuhan itu Maha Pengasih. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 19-20 Juli 2025
1. Bacalah renungan “DALAM KESESAKAN MEREKA BERBALIK”
2. Apa yang dapat membantu kita untuk selalu ingat dan mencari Tuhan, bukan hanya ketika kita susah, tetapi juga di saat kita senang. Setiap anggota keluarga dapat memberikan pendapatnya.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat selalu mencari Tuhan di setiap waktu.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.