SAUH BAGI JIWA
Yesus Meredakan Angin Badai
Bacaan Alkitab Harian –
Perikop Lukas 8:22-25 mengisahkan sebuah peristiwa dramatis yang menunjukkan kuasa dan otoritas Yesus Kristus atas alam semesta. Suatu hari, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk menyeberangi danau. Di tengah perjalanan, tiba-tiba datanglah angin taufan, gelombang-gelombang air menghantam perahu, dan bahaya maut mengancam mereka. Murid-murid merasa sangat ketakutan. Mereka membangunkan Yesus yang sedang tertidur dan berseru, “Guru, Guru, kita binasa!”
Reaksi Yesus sangat tenang, tapi penuh kuasa. Ia bangun, menghardik angin dan gelombang air yang mengamuk itu. Seketika itu juga, angin dan air itu reda, serta danau menjadi teduh. Setelah itu, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Di manakah kepercayaanmu?”
Pertanyaan ini menyiratkan bahwa meskipun mereka telah melihat banyak mukjizat yang dilakukan Yesus sebelumnya, mereka masih ragu dan takut ketika menghadapi kesulitan. Mereka lebih memercayai kekuatan alam daripada kuasa Tuhan yang menyertai mereka. Murid-murid itu menjadi takut dan saling bertanya, “Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?”
Peristiwa ini mengajarkan kita beberapa hal. Pertama, Yesus bukan hanya seorang guru atau nabi biasa, tapi Ia adalah Tuhan yang memiliki otoritas penuh atas ciptaan-Nya. Angin dan air, yang biasanya sulit untuk dikendalikan, tunduk pada perintah-Nya. Ini mengingatkan kita akan kemahakuasaan Allah (Mat 19:26).
Badai di danau dapat kita analogikan dengan berbagai tantangan dan kesulitan yang kita hadapi dalam hidup ini. Ketika masalah datang menerpa, sering kali kita merasa takut dan putus asa–sama seperti murid-murid Yesus. Namun, kisah ini mengajarkan kita untuk tetap percaya kepada Yesus, bahkan di tengah badai yang paling menakutkan sekalipun.
Selain itu, pertanyaan Yesus, “Di manakah kepercayaanmu?” adalah sebuah teguran lembut bagi kita. Tuhan tidak menjanjikan kehidupan yang bebas dari masalah, tapi Ia menjanjikan penyertaan dan pertolongan-Nya di setiap situasi (Yes 41:10). Namun, kekurangan iman kita sering kali membuat kita lupa akan kuasa dan kasih-Nya.
Reaksi murid-murid yang penuh ketakutan dan keheranan itu menunjukkan bahwa mereka semakin memahami siapa sebenarnya Yesus itu. Mukjizat ini membuka mata mereka lebih lebar lagi tentang keilahian-Nya. Demikian juga, melalui berbagai pengalaman hidup, kita dipanggil untuk terus bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus Kristus.
Dalam menghadapi badai kehidupan, marilah kita belajar untuk selalu mengandalkan Yesus. Ingatlah bahwa Ia memiliki kuasa untuk meredakan setiap badai dan Ia selalu menyertai kita. Kiranya kita terus memperkuat iman kita kepada-Nya, sehingga kita tidak lagi dipenuhi dengan ketakutan, melainkan kedamaian dan keyakinan akan pertolongan-Nya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Angin ribut diredakan
22 Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: ”Marilah kita bertolak ke seberang danau.” Lalu bertolaklah mereka.
23 Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya.
24 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: ”Guru, Guru, kita binasa!” Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh.
25 Lalu kata-Nya kepada mereka: ”Di manakah kepercayaanmu?” Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: ”Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
